LAMPUNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 Tahun 2025 melaksanakan program kerja inovatif berupa pembuatan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara, pada 16 hingga 25 Januari 2025.
Program ini digagas oleh sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Laviola Devira (Ilmu Hukum), Shakira Izzatya Putri (Farmasi), Angga Bagus Susilo (Ilmu Komputer), Edu Hokkop Siregar (Geofisika), Azzahra Angelita (Manajemen), Iqbal Al Himni (Teknik Informatika), dan Dea Fatma Imelia (Teknologi Hasil Pertanian), dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Fahrur Riza Priyana, S.T., M.T.
Pembuatan Tepung Mocaf ini didorong oleh potensi besar Desa Negeri Ratu dalam hasil panen singkong yang melimpah. Sayangnya, selama ini hasil panen tersebut belum dikelola secara optimal. Mahasiswa KKN Unila berinisiatif untuk mengolah singkong menjadi tepung Mocaf yang bernilai tambah dan juga menjadi alternatif bahan makanan sehat bagi masyarakat.
Tepung Mocaf memiliki berbagai keunggulan, di antaranya kandungan serat yang tinggi, bebas gluten, serta kadar HCN yang lebih rendah dibandingkan tepung singkong biasa. Selain itu, tekstur tepung ini mirip dengan tepung terigu, sehingga bisa digunakan dalam berbagai jenis olahan makanan.
Proses pembuatan Tepung Mocaf terdiri dari beberapa tahapan, seperti pengupasan dan pencucian singkong, pemotongan, fermentasi selama 24-48 jam, pengeringan, penggilingan, pengayakan, hingga penyimpanan dalam wadah tertutup untuk menjaga kesegaran dan ketahanan tepung.
Selama kegiatan, tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa adalah membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat serta memberikan edukasi tentang proses pembuatan Tepung Mocaf. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memahami bahwa selain pati singkong, daging singkong utuh juga bisa digunakan untuk menghasilkan tepung berkualitas tinggi.
“Kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dengan mempelajari cara pembuatan Tepung Mocaf yang tepat, mereka tidak hanya dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan, tetapi juga membuka peluang usaha baru,” ujar Laviola Devira, salah satu anggota tim KKN.
Pelaksanaan program ini mendapat dukungan penuh dari warga desa, termasuk aparat desa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Selain mengajarkan manfaat dan proses pembuatan Tepung Mocaf, mahasiswa KKN juga berdiskusi dengan warga mengenai potensi usaha berbasis singkong yang bisa dikembangkan di masa depan.
“Program ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami belajar langsung dari masyarakat sekaligus mengedukasi mereka untuk memanfaatkan potensi lokal secara lebih maksimal. Kami berharap Tepung Mocaf bisa terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” tambah Laviola.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Negeri Ratu dapat lebih mengapresiasi pentingnya diversifikasi produk berbasis singkong dan membuka peluang usaha berkelanjutan untuk masa depan.