Unila Gelar Workshop Implementasi Balanced Scorecard Perkuat Sistem Perencanaan

Lampung – Universitas Lampung (Unila) melalui bidang perencanaan menyelenggarakan workshop Implementasi Balanced Scorecard (BSC) dalam Sistem Perencanaan Unila, pada Senin, 17 November 2025, bertempat di lantai empat Gedung Rektorat kampus setempat.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam penguatan tata kelola perencanaan strategis universitas, seiring dengan diterapkannya BSC dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Unila 2025–2029.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi (PKSI), Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., saat membuka kegiatan menyampaikan Unila sedang memasuki fase strategis dalam siklus perencanaannya.

Ia menjelaskan, Renstra terbaru telah mengadopsi pendekatan balanced scorecard dan key performance indicators (KPI) sebagai metode utama pengelolaan strategi.

Dengan demikian, seluruh unit kerja baik fakultas, biro, lembaga, maupun Unit Penunjang Akademik (UPA) dituntut untuk menyelaraskan visi, misi, nilai, dan sasaran strategisnya dengan arah kebijakan Unila.

Menurutnya, BSC bukan sekadar alat pelaporan, tetapi instrumen manajemen strategis yang mendorong transformasi berkelanjutan sebagaimana telah banyak diterapkan institusi besar di tingkat nasional maupun internasional.

Prof. Ayi dalam sambutannya menekankan pentingnya memastikan strategic focus, critical success factors, peta strategis, serta indikator kinerja di tingkat unit selaras dengan sasaran strategis Unila.

Keselarasan atau alignment tersebut menjadi kunci agar kebijakan universitas dapat diturunkan secara konsisten hingga level operasional, mulai dari penyusunan program, rencana kerja dan anggaran tahunan, hingga kontrak kinerja pada seluruh level organisasi.

Ia menambahkan, berbagai kegagalan kinerja sering kali bukan disebabkan kurangnya strategi, melainkan lemahnya internalisasi, ketidaktepatan indikator, serta minimnya mekanisme monitoring dan evaluasi.

Karena itu, workshop ini digelar untuk meningkatkan kapasitas unit dalam memetakan perspektif strategis, mengidentifikasi risiko, menyusun indikator kinerja kegiatan, serta menurunkan KPI universitas menjadi KPI unit yang relevan, terukur, dan realistis.

Prof. Ayi berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memperkuat tata kelola perencanaan Unila. Ia menegaskan, BSC tidak akan memberikan dampak signifikan tanpa komitmen bersama untuk menjalankannya secara konsisten dan berkelanjutan.

“Strategi hanya akan menjadi dokumen apabila tidak diturunkan dalam tindakan nyata,” ujarnya.

Dengan semangat continuous improvement, ia mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, berinovasi, serta bersungguh-sungguh dalam membangun Unila agar semakin kompetitif, adaptif, dan berdampak.

Kegiatan ini dihadiri para dekan dan wakil dekan di lingkungan Unila, perwakilan ketua lembaga, kepala unit penunjang akademik, serta tim perencanaan di tingkat universitas dan fakultas.

Seluruh peserta diharapkan mampu menerapkan hasil workshop ini dalam penguatan sistem perencanaan menuju Unila yang berkelas dunia, unggul, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan