Internasional – Towana Looney, seorang wanita asal Alabama, AS, mencatat sejarah sebagai individu yang hidup paling lama dengan ginjal babi di dalam tubuhnya. Looney menjadi orang ketiga di dunia yang menjalani transplantasi ginjal babi.
Operasi transplantasi dilakukan di NYU Langone Health pada November 2024. Saat ini, Looney masih dalam tahap pemulihan pasca-operasi.
Karena kondisi kesehatannya yang mengalami komplikasi, para dokter awalnya pesimis menemukan donor ginjal manusia yang cocok untuknya. Oleh sebab itu, mereka memilih prosedur eksperimental dengan menggunakan ginjal babi yang telah dimodifikasi secara genetik.
Transplantasi organ hewan ke manusia, yang dikenal sebagai xenotransplantasi, telah menjadi fokus penelitian utama dalam upaya mengatasi kekurangan donor organ. Menurut Badan Layanan dan Sumber Daya Kesehatan AS, setiap hari sekitar 17 orang meninggal dunia saat menunggu transplantasi organ.
Setelah melalui berbagai penelitian, ilmuwan berhasil menemukan cara aman untuk mentransplantasikan organ hewan ke tubuh manusia. Hal ini membuka peluang baru bagi pasien dalam kondisi kritis yang membutuhkan transplantasi organ.
Keberhasilan xenotransplantasi sangat bergantung pada teknologi rekayasa genetik yang memungkinkan organ hewan beradaptasi dengan tubuh manusia. Dalam kasus Looney, ginjal yang ditransplantasikan telah mengalami 10 kali penyuntingan gen agar lebih kompatibel dengan tubuhnya.
Sebelumnya, dua pasien lain yang menerima ginjal babi rekayasa genetik adalah Rick Slayman dan Lisa Pisano. Keduanya meninggal dunia dua bulan setelah operasi. Slayman mengalami komplikasi medis yang serius, termasuk masalah jantung dan kegagalan ginjal yang ditransplantasikan akibat kurangnya pasokan darah.
Looney masuk daftar tunggu transplantasi karena penyakit ginjal kronis akibat preeklamsia selama kehamilan. Situasinya semakin rumit karena ia hanya memiliki satu ginjal, setelah mendonorkan ginjal lainnya kepada ibunya pada 1999.
Sebagai mantan pendonor hidup, Looney mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam daftar tunggu transplantasi. Namun, menurut dr. Robert Montgomery, peluangnya untuk mendapatkan ginjal yang cocok sangat kecil, hanya 1 banding 1.000.000. Xenotransplantasi akhirnya menjadi pilihan terakhir yang diizinkan.
Operasi Looney berjalan sukses, dan ia diperbolehkan pulang setelah 11 hari dengan pengawasan medis ketat. Ia menetap sementara di Kota New York pasca-operasi, namun diperkirakan akan kembali ke Alabama setelah pulih sepenuhnya.
“Kami cukup optimis bahwa ini akan terus berjalan dengan baik,” ujar Montgomery kepada Associated Press (AP).
Meski sempat mengalami tanda awal penolakan organ, Montgomery menjelaskan bahwa tim medis mampu mendeteksi dan mengatasinya berkat pengalaman dari penelitian sebelumnya. Saat ini, kondisi Looney terus membaik dan ginjal barunya berfungsi dengan normal.
“Saya adalah wanita super,” ujar Looney. “Ini adalah awal dari cara hidup yang baru.”