Pasien Ini Jadi Orang Pertama Terlama Hidup dengan Cangkok Ginjal Babi

Internasional – Towana Looney, seorang wanita asal Alabama, AS, mencatat sejarah sebagai individu yang hidup paling lama dengan ginjal babi di dalam tubuhnya. Looney menjadi orang ketiga di dunia yang menjalani transplantasi ginjal babi.

Operasi transplantasi dilakukan di NYU Langone Health pada November 2024. Saat ini, Looney masih dalam tahap pemulihan pasca-operasi.

Karena kondisi kesehatannya yang mengalami komplikasi, para dokter awalnya pesimis menemukan donor ginjal manusia yang cocok untuknya. Oleh sebab itu, mereka memilih prosedur eksperimental dengan menggunakan ginjal babi yang telah dimodifikasi secara genetik.

Transplantasi organ hewan ke manusia, yang dikenal sebagai xenotransplantasi, telah menjadi fokus penelitian utama dalam upaya mengatasi kekurangan donor organ. Menurut Badan Layanan dan Sumber Daya Kesehatan AS, setiap hari sekitar 17 orang meninggal dunia saat menunggu transplantasi organ.

Setelah melalui berbagai penelitian, ilmuwan berhasil menemukan cara aman untuk mentransplantasikan organ hewan ke tubuh manusia. Hal ini membuka peluang baru bagi pasien dalam kondisi kritis yang membutuhkan transplantasi organ.

Keberhasilan xenotransplantasi sangat bergantung pada teknologi rekayasa genetik yang memungkinkan organ hewan beradaptasi dengan tubuh manusia. Dalam kasus Looney, ginjal yang ditransplantasikan telah mengalami 10 kali penyuntingan gen agar lebih kompatibel dengan tubuhnya.

Sebelumnya, dua pasien lain yang menerima ginjal babi rekayasa genetik adalah Rick Slayman dan Lisa Pisano. Keduanya meninggal dunia dua bulan setelah operasi. Slayman mengalami komplikasi medis yang serius, termasuk masalah jantung dan kegagalan ginjal yang ditransplantasikan akibat kurangnya pasokan darah.

Looney masuk daftar tunggu transplantasi karena penyakit ginjal kronis akibat preeklamsia selama kehamilan. Situasinya semakin rumit karena ia hanya memiliki satu ginjal, setelah mendonorkan ginjal lainnya kepada ibunya pada 1999.

Sebagai mantan pendonor hidup, Looney mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam daftar tunggu transplantasi. Namun, menurut dr. Robert Montgomery, peluangnya untuk mendapatkan ginjal yang cocok sangat kecil, hanya 1 banding 1.000.000. Xenotransplantasi akhirnya menjadi pilihan terakhir yang diizinkan.

Operasi Looney berjalan sukses, dan ia diperbolehkan pulang setelah 11 hari dengan pengawasan medis ketat. Ia menetap sementara di Kota New York pasca-operasi, namun diperkirakan akan kembali ke Alabama setelah pulih sepenuhnya.

“Kami cukup optimis bahwa ini akan terus berjalan dengan baik,” ujar Montgomery kepada Associated Press (AP).

Meski sempat mengalami tanda awal penolakan organ, Montgomery menjelaskan bahwa tim medis mampu mendeteksi dan mengatasinya berkat pengalaman dari penelitian sebelumnya. Saat ini, kondisi Looney terus membaik dan ginjal barunya berfungsi dengan normal.

“Saya adalah wanita super,” ujar Looney. “Ini adalah awal dari cara hidup yang baru.”

 

Raja Malaysia Anugerahi Prabowo Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I

Malaysia – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Malaysia dan bertemu dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim, di Istana Negara Malaysia pada Senin (27/1). Kunjungan ini merupakan jawaban atas undangan dari Raja Malaysia.

Prabowo tiba di Istana Negara pada pukul 10.00 waktu setempat, mengenakan pakaian adat Melayu berupa beskap hitam, kain tradisional, serta peci hitam.

Presiden Prabowo Subiantio disambut upacara Kenegaraan oleh Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia, Senin (27/1/2025). Foto: Youtube/Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subiantio disambut upacara Kenegaraan oleh Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia, Senin (27/1/2025). Foto: Youtube/Prabowo Subianto

Upacara penyambutan dimulai dengan lagu kebangsaan kedua negara yang diikuti dengan tembakan meriam sebanyak 21 kali sebagai penghormatan. Setelah itu, Prabowo memeriksa barisan pasukan kehormatan.

Setelah upacara, Prabowo mengadakan audiensi dengan Sultan Ibrahim di Dewan Seri Maharaja, yang di mana ia dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I). Sultan Ibrahim juga menyelenggarakan jamuan kenegaraan untuk Prabowo dan delegasinya.

Kunjungan ini menggambarkan hubungan persahabatan yang erat antara Indonesia dan Malaysia, serta menjadi kunjungan kenegaraan pertama dari seorang kepala negara asing setelah Sultan Ibrahim dilantik sebagai Raja Malaysia.

Usai bertemu Sultan Ibrahim, Prabowo dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, di Petronas Twin Towers. Pertemuan tersebut akan membahas kerja sama bilateral serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.

 

56 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal Perbatasan Meksiko-AS

MEKSIKO – Sebanyak 56 mayat ditemukan dalam sebuah kuburan massal di utara Meksiko, dekat perbatasan dengan Amerika Serikat (AS). Informasi ini disampaikan oleh jaksa setempat, seperti dilansir AFP.

Beberapa jenazah telah dieksumasi pada awal pekan ini di negara bagian Chihuahua, yang dikenal dengan tingginya angka kriminalitas dan peredaran narkotika.

Ekshumasi dilakukan oleh militer dalam operasi yang berlangsung selama beberapa hari. Namun, jaksa setempat tidak mengungkapkan identitas dari para korban yang ditemukan di kuburan massal tersebut.

 

Pertempuran di Kongo, 10 Orang Tentara PBB Tewas: Dari Afsel dan Uruguay

GOMA – Sembilan personel penjaga perdamaian PBB asal Afrika Selatan (Afsel) dan satu personel asal Uruguay tewas pada Jumat (24/1) setelah terlibat dalam pertempuran selama dua hari di kota Goma, Republik Demokratik Kongo. Pertempuran tersebut melibatkan pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam misi MONUSCO dan kelompok pemberontak M23.

“Selama pertempuran yang berlangsung dengan gagah berani melawan pemberontak M23, Angkatan Bersenjata Afrika Selatan kehilangan sembilan anggotanya pada Jumat, 24 Januari 2025, setelah bertempur selama dua hari,” demikian pernyataan resmi PBB yang dikutip pada Minggu (26/1).

Dari sembilan personel militer Afrika Selatan, tujuh di antaranya berasal dari Komunitas Pertahanan Afrika Selatan (SADC), sementara dua lainnya adalah anggota penjaga perdamaian PBB. Jumlah pasukan yang terluka masih dalam pendataan.

Militer Afrika Selatan menyatakan bahwa selama dua hari pertempuran tersebut, kontingen mereka berhasil menghentikan laju pasukan pemberontak M23.

“Kontingen Afrika Selatan dan personel lainnya berhasil menahan dan memukul mundur pasukan pemberontak M23 di Goma, wilayah timur Kongo,” kata pernyataan resmi militer Afrika Selatan.

Sementara itu, selain korban dari Afrika Selatan, seorang personel penjaga perdamaian asal Uruguay juga tewas, dan empat lainnya mengalami luka-luka.

“Unit kami bekerja tanpa henti, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, untuk mengevakuasi semua personel sipil dan militer dari kota Goma,” ujar pernyataan resmi militer Uruguay.

Pertempuran ini terus berlanjut meskipun mendapat kecaman dari komunitas internasional terkait serangan pemberontak M23 yang terus maju ke kota Goma. Goma adalah kota strategis yang kaya akan tambang mineral dan memiliki populasi lebih dari satu juta orang.

Uruguay mengirim sekitar 731 personel untuk misi perdamaian di Kongo. Juru bicara Angkatan Bersenjata Uruguay, Kolonel Fernando Botti, menyebut bahwa misi pasukan tersebut dijadwalkan berakhir pekan depan, namun pengiriman pasukan pengganti ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

 

Hyena Tutul Ditemukan di Tenggara Mesir, Penampakan Pertama dalam 5.000 Tahun

Internasional – Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di tenggara Mesir, di mana sekelompok ilmuwan melaporkan kemunculan seekor hyena tutul (Crocuta crocuta). Ini menjadi penampakan pertama hewan tersebut di wilayah Mesir dalam 5.000 tahun terakhir.

“Awalnya, saya tidak percaya hingga saya memeriksa foto dan video dari bangkai hyena tersebut,” ujar Abdullah Nagy, ahli ekologi dari Universitas Al-Azhar, Mesir. “Melihat buktinya, saya benar-benar terkejut. Ini sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan terjadi di Mesir.”

Namun, temuan ini juga disertai kabar buruk. Hyena yang merupakan spesies asli Afrika sub-Sahara itu telah ditangkap dan dibunuh oleh warga setempat di Wadi Yahmib, sekitar 30 km dari perbatasan Mesir dan Sudan. Berdasarkan analisis, hyena tersebut kemungkinan telah menempuh perjalanan sekitar 500 km dari wilayah perburuan aslinya.

Fenomena Cuaca Langka Memengaruhi Migrasi

Foto bangkai hyena tutul yang dibunuh oleh warga di Kawasan Lindung Elba. Mammalia / De Gruyter Brill Foto: Nagy/Mammalia/De Gruyter Brill
Foto bangkai hyena tutul yang dibunuh oleh warga di Kawasan Lindung Elba. Foto: Ist

Para peneliti menduga kemunculan hyena ini terkait dengan fenomena cuaca langka bernama Active Red Sea Trough (ARST). ARST merupakan tekanan rendah yang memanjang ke Laut Merah dari selatan saat angin timur bertiup di atas pegunungan, menyebabkan hujan lebat dan banjir bandang.

Nagy menjelaskan bahwa siklus cuaca yang terjadi sekali dalam satu dekade ini membawa lebih banyak hujan ke wilayah perbatasan Mesir-Sudan. Akibatnya, tanaman di wilayah tersebut tumbuh subur, menciptakan koridor migrasi baru bagi hewan pemakan rumput. Hyena, sebagai predator, mungkin memanfaatkan jalur ini untuk mencari mangsa.

“Wilayah koridor yang sebelumnya keras kini menjadi lebih ramah, memungkinkan hewan seperti hyena untuk menjelajahi wilayah yang lebih jauh,” ujar Nagy dalam wawancaranya dengan Newsweek.

Analisis citra satelit historis juga menunjukkan peningkatan vegetasi signifikan di wilayah tersebut dalam lima tahun terakhir, yang semakin mendukung teori ini. Meski demikian, motivasi pasti di balik perjalanan panjang hyena ke Mesir masih menjadi misteri yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Hyena Tutul dan Perubahan Pola Migrasi
Hyena tutul, yang biasa ditemukan di berbagai habitat di Afrika sub-Sahara, dikenal sebagai predator yang dapat melakukan perjalanan hingga 27 km dalam sehari. Mereka sering mengikuti migrasi ternak yang dikelola manusia.

Penemuan ini tidak hanya mengungkapkan bahwa jangkauan hyena tutul lebih luas dari perkiraan sebelumnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana perubahan iklim dapat mengubah pola migrasi hewan.

Studi ini telah didokumentasikan dalam jurnal ilmiah Mammalia sebagai catatan pertama kemunculan Crocuta crocuta di Mesir dalam lima milenium terakhir.

 

AS Tarik Diri dari Perjanjian Paris, Indonesia Tegaskan Komitmen pada Perubahan Iklim

Internasional – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa AS akan menarik diri dari Perjanjian Paris 2016. Keputusan ini mengejutkan dunia internasional, terutama di tengah upaya global untuk mendorong transisi ke energi bersih, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Meski begitu, pemerintah Indonesia menegaskan tetap berkomitmen pada Perjanjian Paris dan target-target pengurangan emisi yang telah ditetapkan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memastikan bahwa Indonesia akan terus mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim.

“Komitmen kita di Paris Agreement tetap kita usahakan. Namun, tentu kebijakan yang diambil harus menguntungkan masyarakat dan negara Indonesia,” kata Yuliot Tanjung di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (23/1).

Target Energi Baru Terbarukan Tetap Diprioritaskan

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025). Foto: Kumparan

Ketika ditanya tentang kemungkinan Indonesia kembali meningkatkan penggunaan batubara setelah keluarnya AS dari Perjanjian Paris, Yuliot menegaskan bahwa target bauran energi baru terbarukan (EBT) tetap menjadi prioritas utama.

“Kita tetap memprioritaskan target bauran energi. Soal teknologi yang mendukung, akan disesuaikan dengan perkembangan ke depan,” ujar Yuliot.

Langkah AS yang Kontroversial

Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa AS akan memaksimalkan produksi minyak dan gas domestik yang telah mencapai rekor tertinggi, menghapus regulasi yang dianggap menghambat, dan menarik diri dari komitmen global untuk memerangi perubahan iklim.

Langkah ini menuai kritik tajam dari berbagai negara dan organisasi internasional yang menganggapnya sebagai kemunduran dalam upaya global menekan emisi karbon. Meski demikian, Indonesia memastikan akan tetap berada di jalur transisi energi yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

 

Hamas Desak Israel Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata yang Berlaku di Gaza

Internasional – Sayap bersenjata Hamas menuntut Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada Minggu (19/1). Mereka mengingatkan bahwa pelanggaran oleh Israel, seperti serangan, dapat membahayakan kelangsungan proses kesepakatan dan membahayakan nyawa para sandera.

Dalam pidato video, juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, mendesak mediator internasional untuk menekan Israel agar benar-benar berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.

Abu Ubaida menegaskan bahwa kelompoknya akan mematuhi semua fase dan jadwal kesepakatan pertukaran sandera dengan tahanan, namun menyatakan bahwa segala hal tergantung pada komitmen Israel.

“Semua tergantung pada komitmen musuh… Pelanggaran oleh pihak pendudukan (Israel) akan membahayakan proses ini,” ujar Abu Ubaida, dilansir dari Reuters, Senin (20/1).

Ia juga menambahkan bahwa Hamas bertekad untuk sukses dalam setiap tahap perjanjian, demi menghindari pertumpahan darah lebih lanjut dan mencapai tujuan mereka. Ia kembali mendesak mediator untuk menekan Israel agar mematuhi kesepakatan yang telah disepakati.

Sementara itu, militer Israel melaporkan bahwa tiga sandera perempuan yang dibebaskan oleh Hamas pada Minggu (19/1) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata telah dipertemukan kembali dengan ibu mereka di Israel. Ketiga wanita tersebut adalah Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari.

 

Israel Rilis Foto Pertemuan Tiga Wanita Tawanan yang Dibebaskan Hamas

Internasional – Israel Defense Forces (IDF) merilis foto yang memperlihatkan pertemuan tiga wanita tawanan yang baru saja dibebaskan oleh Hamas pada Minggu (19/1). Ketiga wanita tersebut adalah Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari.

Dalam gambar yang dibagikan melalui akun X @IsraelDefenseForces, terlihat momen hangat saat ketiga wanita tersebut bertemu dengan ibu mereka. Mereka terlihat saling tersenyum dan berpelukan dalam pertemuan penuh haru itu.

Tiga tawanan Israel yang dibebaskan Hamas saat bertemu dengan ibu mereka. Foto: IDF
Tiga tawanan Israel yang dibebaskan Hamas saat bertemu dengan ibu mereka. Foto: IDF

Militer Israel mengungkapkan bahwa ketiga wanita yang dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza pada hari Minggu, kini telah dipertemukan kembali dengan ibu mereka di Israel.

“Ketiga wanita yang baru dipulangkan baru saja tiba di titik penerimaan awal di perbatasan Gaza dan sekarang bertemu dengan ibu mereka,” kata militer Israel, yang juga membagikan gambar Emily Damari bersama ibunya. Dalam foto tersebut, mereka terlihat tersenyum dan melambaikan tangan, sementara Emily Damari tampak dengan tangan yang dibalut perban.

Sebelumnya, Palang Merah menyerahkan ketiga wanita tersebut kepada pemerintah Israel. Pasukan Israel di Jalur Gaza kemudian mendampingi mereka untuk masuk ke wilayah Israel setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Di sisi lain, delegasi Palang Merah juga memasuki Penjara Ofer untuk menjemput tahanan Palestina yang akan dibebaskan sesuai dengan kesepakatan.

 

Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Gaza Setelah Mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS

Konflik – Mediasi antara Israel dan Hamas yang difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) akhirnya menghasilkan kesepakatan penting. Kedua pihak yang terlibat dalam konflik setuju untuk meredakan ketegangan dengan menyetujui gencatan senjata di Gaza, yang akan mulai berlaku pada Minggu (19/1), mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengungkapkan bahwa 33 orang Israel yang disandera sejak 7 Oktober 2023 akan dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata ini. “Ini adalah langkah awal yang dapat berkembang menjadi gencatan senjata permanen,” katanya, dikutip pada Kamis (16/1).

Pejuang Hamas memberi biskuit kepada wanita Israel yang menjadi tawanan. Hamas membebaskan dua tawanan itu pada Senin, 23 Oktober 2023. Foto: Twitter/@QudsNen
Pejuang Hamas memberi biskuit kepada wanita Israel yang menjadi tawanan. Hamas membebaskan dua tawanan itu pada Senin, 23 Oktober 2023. Foto: Twitter/@QudsNen

Kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan pertukaran sandera, dengan para mediator mengharapkan tercapainya gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, yang berlangsung selama 42 hari, 33 sandera Israel akan dibebaskan, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, serta mereka yang sakit atau terluka.

Selain itu, tentara Israel juga akan menarik diri dari Gaza dan ditempatkan di perbatasan untuk memfasilitasi proses pertukaran sandera dan kepulangan pengungsi ke rumah mereka.

Mengenai sandera Palestina, proses pelepasan mereka akan difinalisasi dalam tahap kedua dan ketiga dari gencatan senjata, yang sedang disusun.

Para mediator akan memantau pelaksanaan gencatan senjata melalui lembaga yang ditempatkan di Kairo. Sheikh Mohammed menambahkan, “Kami berharap dalam beberapa hari ke depan, tidak akan ada lagi agresi atau operasi militer di Gaza.”

Detail lebih lanjut mengenai tahap kedua dan ketiga negosiasi akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan setelah semua persyaratan diselesaikan.

Penyidik Kembali Gagal Tangkap Yoon Suk-Yeol, Terjadi Bentrokan di Kediamannya

Korsel – Pada Rabu (15/01/2025), penyidik dari Kantor Penyidikan Anti Korupsi Korea Selatan (CIO) kembali berusaha menangkap Presiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, Yoon Suk-Yeol. Namun, upaya penangkapan kali ini kembali dihadang oleh beberapa pihak yang berjaga di kediaman Yoon, yang berujung pada bentrokan fisik.

Dilaporkan oleh AFP, para penyidik yang datang bersama beberapa personel kepolisian mencoba memaksa masuk ke kediaman Yoon yang telah diblokade oleh sejumlah orang yang belum teridentifikasi. Situasi semakin tegang saat penyidik terpaksa menggunakan tangga untuk mencapai kediaman tersebut. Rekaman dari Yonhap TV menunjukkan setidaknya 20 personel penyidik berhasil memasuki rumah Yoon menggunakan tangga.

Seseorang memasang kawat berduri diantara dua buah kendaraan yang menutup jalan menuju kediaman Presiden Korea yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) Foto: Anthony Wallace/AFP
Seseorang memasang kawat berduri diantara dua buah kendaraan yang menutup jalan menuju kediaman Presiden Korea yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) Foto: AFP

Bentrokan fisik terjadi di lokasi antara penyidik dan mereka yang menjaga kediaman Yoon. Dalam insiden tersebut, dilaporkan satu orang terluka dan segera dievakuasi dari tempat kejadian.

Pengacara Yoon juga terlihat hadir di lokasi dan memprotes surat penangkapan yang dikeluarkan terhadap klien mereka. Pejabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-Mok, menegaskan bahwa mereka yang menghalangi penangkapan Yoon akan dikenakan sanksi hukum.

Ini merupakan upaya penangkapan kedua terhadap Yoon setelah sebelumnya pada 3 Januari 2025, tim penyidik CIO juga gagal menangkap Yoon setelah dihalangi berjam-jam oleh Petugas Keamanan Presiden (PSS).

Penyidik Korsel Kembali Berupaya Tangkap Presiden Yoon Suk-Yeol

Korsel – Pada Rabu (15/01/2025), dua kendaraan penyidik dari Kantor Penyidikan Anti Korupsi Korea Selatan (CIO) tiba di kediaman Presiden Yoon Suk-Yeol yang telah dimakzulkan, di Seoul. Dilansir dari Yonhap News TV, penyidik tersebut berupaya untuk menangkap Yoon, meskipun mereka harus melewati kerumunan pendukung yang memadati area sekitar kediaman.

Para pendukung Yoon, yang dengan penuh semangat menjaga kediaman sang mantan presiden, menyerukan ‘penangkapan ilegal’ sambil mengibarkan bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat. Situasi ini semakin memanas dengan upaya para pendukung untuk melindungi Yoon dari penangkapan yang sedang dilakukan.

Kerumunan massa di kediaman Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) saat para penyidik Anti Korupsi Korea Selatan (CIO) berupaya untuk menangkapnya. Foto: Anthony Wallace/AFP
Kerumunan massa di kediaman Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) saat para penyidik Anti Korupsi Korea Selatan (CIO) berupaya untuk menangkapnya. Foto: AFP

Namun, penyidik kembali menemui hambatan. Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) kembali menghadang upaya mereka untuk menangkap Yoon. Penangkapan ini berdasarkan putusan pengadilan, dan jika berhasil, Yoon akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap.

Ini adalah upaya kedua yang dilakukan oleh penyidik untuk menangkap Yoon. Sebelumnya, pada 3 Januari 2025, mereka juga gagal melaksanakan penangkapan setelah dihadang oleh pengawal Yoon. Saat itu, tim gabungan CIO dan polisi membawa surat penangkapan dan 1.000 personel, namun mereka terhalang oleh barikade pengawal presiden.

Keamanan Ketat di Kediaman Yoon

Sebagai respons terhadap upaya penangkapan tersebut, pengawal Yoon mengubah kediamannya menjadi seperti benteng. Mereka memasang kawat berduri dan barikade bus di sekitar rumah, sementara puluhan polisi berseragam terlihat mengamankan area sekitar kediaman di Seoul tengah.

Jika penangkapan Yoon berhasil, ia akan ditahan selama 48 jam, dengan kemungkinan perpanjangan jika penyidik mengajukan surat penahanan baru. Kuasa hukum Yoon, yang berada di dalam kediamannya, terus mengklaim bahwa penangkapan ini ilegal. Bahkan, Kepala Staf Kepresidenan telah meminta agar upaya penangkapan dihentikan.

Sidang Pemakzulan Yoon Berlanjut

Seseorang memasang kawat berduri diantara dua buah kendaraan yang menutup jalan menuju kediaman Presiden Korea yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) Foto: Anthony Wallace/AFP
Seseorang memasang kawat berduri diantara dua buah kendaraan yang menutup jalan menuju kediaman Presiden Korea yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, Seoul, Rabu (15/1) Foto: AFP

Di sisi lain, sidang pemakzulan Yoon berlangsung pada Selasa (14/01), meskipun Yoon menolak hadir dengan alasan keamanan. Meskipun demikian, sidang terus berjalan tanpa kehadirannya dan akan dilanjutkan pada Kamis (16/01).

Yoon sendiri tengah menghadapi tuduhan terkait korupsi kebijakan, khususnya perintahnya untuk melaksanakan darurat militer pada 3 Desember 2024. Selain itu, Yoon juga diduga memerintahkan militer untuk masuk ke gedung parlemen dalam upaya membubarkan sidang yang sedang berlangsung.

 

Israel Minta Hamas Bebaskan 34 Sandera Sebagai Syarat Gencatan Senjata

Internasional – Kelompok militan Palestina, Hamas, telah menyetujui daftar 34 sandera yang diajukan oleh Israel untuk dipertukarkan dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Hamas kepada Reuters pada Minggu (5/1), dengan syarat anonimitas karena sensitivitas masalah ini. Pejabat tersebut juga menegaskan bahwa kesepakatan lebih lanjut masih tergantung pada pencapaian kesepakatan mengenai penarikan pasukan Israel dari Gaza dan penerapan gencatan senjata permanen.

Namun, Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merespons dengan menyatakan bahwa Hamas belum menyerahkan daftar nama sandera tersebut hingga saat ini.

Pada hari yang sama, serangan udara Israel menyebabkan sedikitnya 14 warga Palestina tewas dalam tiga serangan terpisah di Jalur Gaza, menjadikan jumlah korban tewas pada akhir pekan tersebut mencapai 102 orang.

Hamas diketahui telah menyandera sekitar 240 warga Israel, dan ini merupakan salah satu upaya terbaru dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata. Sebelumnya, pada 2023, Hamas juga telah membebaskan sejumlah sandera dalam kesepakatan serupa.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 45.805 warga Palestina tewas dan 109.064 lainnya terluka akibat kekerasan tersebut.

 

Antusiasme 3,4 Juta Anak Muda China Mengikuti Ujian PNS 2024, Dapat Rumah Subsidi Salah Satu Alasannya

Internasional – Sebanyak 3,4 juta generasi muda di China berlomba-lomba mengikuti ujian Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2024. Ketertarikan mereka didorong oleh prospek keamanan kerja seumur hidup dan berbagai fasilitas, termasuk perumahan bersubsidi, yang ditawarkan kepada PNS di negara tersebut.

Melansir Reuters, jumlah pelamar tahun ini naik lebih dari 400.000 dibandingkan tahun lalu dan meningkat tiga kali lipat sejak 2014. Fenomena ini mencerminkan kebutuhan generasi muda, khususnya Generasi Z, akan stabilitas di tengah minimnya peluang menarik di sektor swasta. Situasi ini terjadi meskipun pemerintah daerah menghadapi kesulitan membayar gaji akibat krisis fiskal.

Klaire, seorang mahasiswa magister di Beijing, adalah salah satu peserta yang mengikuti ujian ini. Ia belajar sembilan jam sehari dan menghabiskan 980 yuan (sekitar Rp 2,17 juta) untuk bimbingan belajar daring. Klaire menilai stabilitas sosial dan gengsi sebagai alasan utama dirinya hanya melamar pekerjaan di pemerintahan atau perusahaan milik negara (BUMN).

Pengalaman magang sebelumnya di sektor teknologi, di mana ia menyaksikan pemutusan hubungan kerja rekan-rekannya, semakin memperkuat pilihannya. “Saya hanya ingin lulus ujian ini dan tidak perlu khawatir tentang masa depan,” ujar perempuan 24 tahun tersebut.

Walau menyadari adanya kasus pegawai negeri yang gajinya tertunda selama berbulan-bulan, Klaire tetap yakin dengan pilihannya. “Saya tidak ingin menghasilkan banyak uang, saya hanya ingin stabilitas,” tambahnya.

Jika lolos ujian, peserta akan menghadapi tahap seleksi lanjutan, termasuk wawancara, pemeriksaan latar belakang politik, dan tes kesehatan. Hasil ujian dijadwalkan keluar sekitar April 2024.

PHK di sektor layanan sipil di China sangat jarang terjadi, menjadikan pekerjaan ini dikenal dengan istilah “mangkuk nasi besi”. Namun, pemberhentian dapat terjadi jika ada pelanggaran disiplin.

Menurut Alfred Wu, profesor madya di Universitas Nasional Singapura, pemerintah China tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi jumlah pegawai sektor publik, mengingat mereka dianggap sebagai pilar stabilitas rezim.

Sebagian besar lowongan PNS di China menetapkan batas usia 35 tahun dan menawarkan perumahan bersubsidi serta asuransi sosial. Faktor-faktor ini menjadi daya tarik utama bagi lulusan muda yang kecewa dengan terbatasnya kesempatan kerja di sektor swasta.

Lebih dari 25 Ribu Warga Suriah di Turki Kembali ke Rumah setelah Assad Tumbang

Lebih dari 25 ribu warga Suriah yang tinggal di Turki telah kembali ke tanah air mereka sejak penggulingan Bashar al-Assad oleh kelompok oposisi yang dipimpin oleh HTS. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, pada Selasa (24/12).

“Selama 15 hari terakhir, lebih dari 25.000 warga Suriah telah kembali,” kata Yerlikaya kepada kantor berita Anadolu.

Turki, yang berbatasan langsung dengan Suriah, telah menjadi tempat perlindungan bagi hampir tiga juta pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di Suriah sejak 2011. Namun, keberadaan pengungsi ini sempat menjadi isu politik bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang kini mendorong pemulangan mereka secara sukarela.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pernyataan, di Budapest, Hongaria. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pernyataan, di Budapest, Hongaria. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS

 

Ankara berharap perubahan kekuasaan di Damaskus dapat memfasilitasi kembalinya lebih banyak pengungsi ke Suriah. Turki juga telah membuka kembali kedutaannya di Damaskus, beberapa hari setelah penggulingan Assad, yang menandai kembalinya hubungan diplomatik setelah 12 tahun terputus.

Saat ini, Suriah secara de facto dipimpin oleh Ahmad al-Sharaa, pemimpin HTS.

Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP

Yerlikaya mengungkapkan bahwa kantor migrasi akan dibuka di kedutaan dan konsulat Turki di Damaskus dan Aleppo untuk memproses warga Suriah yang kembali.

“Mulai 1 Januari hingga Juli 2025, setiap anggota keluarga akan diberikan hak keluar-masuk sebanyak tiga kali,” kata Yerlikaya, merujuk pada kebijakan baru yang disusun atas arahan Presiden Erdogan.

Warga Suriah yang kembali juga diperbolehkan membawa barang-barang dan kendaraan pribadi mereka.