Gus Miftah Dijadwalkan Hadir di Tabligh Akbar Lampung Selatan, Ini Waktu dan Lokasinya

Kalianda, LAMSEL – Dai kondang Gus Miftah Maulana Habiburrahman akan hadir dalam acara Tabligh Akbar yang digelar di Lapangan Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis malam, 22 Mei 2025.

Kepastian kehadiran Gus Miftah terungkap dalam rapat koordinasi yang dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Selatan, Intji Indriati, bersama jajaran terkait, di ruang kerja Sekda, Selasa (20/5/2025). Rapat ini digelar untuk memastikan kesiapan teknis dan keamanan acara.

“Kami mendukung penuh kegiatan keagamaan seperti ini. Koordinasi lintas instansi penting agar pelaksanaan acara berjalan aman, tertib, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Intji.

Diperkirakan sekitar 2.000 umat muslim akan menghadiri kegiatan ini. Pemilihan lokasi di Kecamatan Jati Agung mempertimbangkan akses yang strategis, banyaknya pondok pesantren, serta tingginya antusiasme warga terhadap kegiatan keagamaan.

Acara akan dimulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB di Lapangan Kantor Kecamatan Jati Agung, Desa Marga Agung, dengan tema “Menjadi Muslim Tangguh di Era Digital Maju.”

Rangkaian kegiatan Tabligh Akbar akan diawali dengan lantunan selawat, musik gambus, dan marawis, sebelum dilanjutkan dengan tausiyah dari Gus Miftah.

Dikenal dengan gaya dakwahnya yang santai namun menyentuh, kehadiran Gus Miftah diharapkan mampu memberikan pencerahan spiritual serta memperkuat pemahaman keislaman masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital.

402 Jemaah Calon Haji dari Lampung Selatan Ikuti Bimbingan Manasik Haji

KALIANDA – Sebanyak 402 jemaah calon haji asal Kabupaten Lampung Selatan mengikuti kegiatan bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Selatan pada Kamis, 10 April 2025.

Bimbingan manasik haji ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemkab Lampung Selatan, Anton Carmana, yang bertempat di Aula Kantor PKK setempat.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam kepada jemaah calon haji mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Selatan, Ashari, menyampaikan bahwa bimbingan manasik haji sangat penting untuk memastikan para jemaah dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri, tertib, dan sesuai dengan tuntunan agama.

“Melalui bimbingan manasik ini, kami berharap kualitas pelaksanaan ibadah haji dapat meningkat, dan para jemaah mampu memahami serta mempraktikkan tata cara ibadah haji dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan syariat Islam,” ujar Ashari.

Dari total 402 jemaah calon haji tersebut, terdapat 169 laki-laki dan 233 perempuan. Jemaah tertua berusia 107 tahun berasal dari Kecamatan Sidomulyo, sementara jemaah termuda berusia 18 tahun berasal dari Kecamatan Katibung. Ashari mengharapkan agar seluruh jemaah diberi kesehatan dan keselamatan selama pelaksanaan ibadah haji.

Dalam sambutannya, Anton Carmana memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama atas terlaksananya kegiatan ini yang dianggap sangat bermanfaat bagi para jemaah. Ia menekankan bahwa manasik haji bukan hanya sekadar bekal pengetahuan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mempersiapkan mental dan spiritual para jemaah calon haji.

“Kami berharap seluruh jemaah dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, agar pelaksanaan ibadah haji nanti berjalan lancar dan menjadi haji yang mabrur,” pesan Anton Carmana.

Kegiatan manasik haji ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada Kamis dan Jumat, 10-11 April 2025, dengan materi yang mencakup rukun dan wajib haji, tahapan perjalanan, serta praktik langsung manasik haji.

Kelang Perayaan Nataru 2024/2025, FKUB Provinsi Lampung Mengadakan Dialog Lintas Agama

Kelang Perayaan Nataru 2024/2025, FKUB Provinsi Lampung Mengadakan Dialog Lintas Agama

Lampung – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung mengadakan Dialog Lintas Agama bertema “Penguatan Toleransi Umat Beragama Menuju Lampung Rukun, Aman, dan Damai” di Hotel Horison, Jumat (20/12/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Kesbangpol Provinsi Lampung, serta perwakilan Yayasan Mangkubumi Putra Lampung sebagai narasumber.

Pada kesempatan tersebut, Ketua FKUB Provinsi Lampung, Prof. Dr. KH. Mohammad Bahruddin, menyampaikan pentingnya dialog antar umat beragama. “Kedamaian tidak akan tercapai tanpa kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan itu tidak akan terwujud tanpa dialog. Itulah mengapa kami terus melaksanakan dialog lintas agama,” ujarnya.

Prof. Bahruddin, yang juga Dekan UIN Raden Intan, menekankan bahwa meskipun Provinsi Lampung dikenal aman dan damai dalam menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru, penguatan toleransi tetap diperlukan. Menurutnya, banyak provokasi dan muatan perpecahan yang berkembang di media sosial saat ini. “Memperkuat toleransi antar umat beragama adalah langkah awal mencegah radikalisasi, karena benih radikalisme berawal dari intoleransi,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, menegaskan bahwa kedekatan umat beragama dengan ajaran agamanya merupakan kunci terciptanya kehidupan yang rukun dan harmonis. “Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus senantiasa memperbarui keimanan. Dengan mendekatkan diri pada ajaran agama, kedamaian dan harmoni akan tercipta dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dialog lintas agama merupakan sarana untuk mencegah gesekan dan memperkuat hubungan antar umat. Menurutnya, dialog ini dapat menjembatani perbedaan dan membangun kebersamaan. Lampung, yang memiliki keberagaman besar, menjadi miniatur Indonesia. “Moderasi Beragama yang diluncurkan lima tahun lalu menjadi dasar kita dalam merawat toleransi ini,” ungkapnya.

Dalam dialog tersebut, hadir juga perwakilan dari Yayasan Mangkubumi Putra Lampung, yang merupakan lembaga bagi mantan narapidana terorisme (Napiter) yang telah kembali mengakui kesalahan mereka setelah terlibat dalam kelompok radikal. Salah satu perwakilan, Solihin, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshorut Daulah (JAD), menjelaskan lima faktor yang mempengaruhi dirinya untuk bergabung dengan kelompok radikal.

“Pertama, doktrin yang mengatakan tidak ada hukum selain hukum Allah, dan siapa yang tidak mengikuti hukum tersebut dianggap kafir, fasik, atau zalim. Padahal, ayat tersebut memiliki konteks tertentu,” ungkap Solihin.

Faktor kedua adalah ketidakadilan terhadap masyarakat Muslim di luar negeri, seperti di Yaman, Afganistan, dan Suriah, serta di dalam negeri, seperti di Poso. Faktor ketiga adalah empati berlebihan terhadap masyarakat yang merasa tertindas. Keempat, kurangnya pengetahuan tentang NKRI, karena pendidikan di sekolah tidak memadai, sehingga tidak memahami sejarah kemerdekaan dan rasa nasionalisme.

Dialog tersebut dihadiri oleh puluhan tokoh lintas agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Seluruh tokoh sepakat untuk menjaga toleransi dan terus melaksanakan dialog lintas agama demi menjaga kondusivitas di Provinsi Lampung, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.