Tarif Tol Padalarang – Cileunyi 2025 untuk Semua Gerbang Keluar

Jawa Barat – Jalan tol Padalarang – Cileunyi tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk mempermudah mobilitas mereka. Oleh karena itu, mengetahui tarif tol Padalarang – Cileunyi 2025 sangat penting agar pengguna dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

Berdasarkan buku “Dampak Jalan Tol terhadap Pulau Jawa” oleh Ekawati Marhaenny Dukut (2020:222), jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi) yang memiliki panjang 64,4 km ini merupakan kelanjutan dari tol Cipularang. Tol ini juga menjadi bagian dari jalan lingkar selatan Bandung dan dibangun dalam kurun waktu empat tahun (1987-1991).

Daftar Tarif Tol Padalarang – Cileunyi 2025

Ilustrasi Tarif Tol Padalarang - Cileunyi 2025 Sumber Unsplash/Kimi Lee
Ilustrasi Tarif Tol Padalarang – Cileunyi 2025 Sumber Unsplash

Tarif tol Padalarang – Cileunyi 2025 bervariasi tergantung gerbang keluar yang digunakan. Berikut adalah daftar tarifnya:

1. Gerbang Keluar Padalarang

  • Jakarta-Cikampek dan jalur Layang MBZ Terintegrasi atau Jakarta IC-Cikampek: Rp27.000
  • Simpang Susun Dawuan-Simpang Susun Padalarang (Tol Cipularang): Rp45.000
  • Simpang Susun Padalarang-Padalarang (Tol Padaleunyi): Rp500
  • Total: Rp72.500

2. Gerbang Keluar Baros

  • Jakarta-Cikampek dan jalur Layang MBZ Terintegrasi atau Jakarta IC-Cikampek: Rp27.000
  • Simpang Susun Dawuan-Simpang Susun Padalarang (Tol Cipularang): Rp45.000
  • Simpang Susun Padalarang-Baros (Tol Padaleunyi): Rp2.500
  • Total: Rp74.500

3. Gerbang Keluar Pasteur

  • Jakarta-Cikampek dan jalur Layang MBZ Terintegrasi atau Jakarta IC-Cikampek: Rp27.000
  • Simpang Susun Dawuan-Simpang Susun Padalarang (Tol Cipularang): Rp45.000
  • Simpang Susun Padalarang-Pasteur (Tol Padaleunyi): Rp3.500
  • Total: Rp75.500

4. Gerbang Keluar Pasir Koja

  • Jakarta-Cikampek dan jalur Layang MBZ Terintegrasi atau Jakarta IC-Cikampek: Rp27.000
  • Simpang Susun Dawuan-Simpang Susun Padalarang (Tol Cipularang): Rp45.000
  • Simpang Susun Padalarang-Pasir Koja (Tol Padaleunyi): Rp5.000
  • Total: Rp77.000

5. Gerbang Keluar Cileunyi

  • Jakarta-Cikampek dan jalur Layang MBZ Terintegrasi atau Jakarta IC-Cikampek: Rp27.000
  • Simpang Susun Dawuan-Simpang Susun Padalarang (Tol Cipularang): Rp45.000
  • Simpang Susun Padalarang-Cileunyi (Tol Padaleunyi): Rp10.500
  • Total: Rp82.500

Tarif tol Padalarang – Cileunyi 2025 berkisar antara Rp72.500 hingga Rp82.500. Para pengguna jalan tol disarankan untuk menyiapkan saldo uang elektronik yang mencukupi agar perjalanan tetap lancar dan tidak mengganggu pengendara lainnya.

 

Proses Merger Pelni, ASDP, dan Pelindo Masih Berjalan, Ditargetkan Rampung Awal 2025

JAKARTA — Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengonfirmasi bahwa rencana penggabungan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo masih dalam proses kajian.

Kartika, yang akrab disapa Tiko, menjelaskan bahwa merger BUMN di sektor pelayaran, pelabuhan, dan penyeberangan laut ini memerlukan analisis mendalam, baik dari sisi hukum maupun komersial.

“Prosesnya masih dalam tahap kajian. Fokusnya pada kajian hukum dan komersial terlebih dahulu,” ujar Tiko saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (29/12/2024).

Target Rampung pada Kuartal I 2025

Tiko menargetkan proses kajian tersebut akan selesai pada kuartal pertama tahun 2025. Target ini juga sejalan dengan rencana penggabungan empat BUMN konstruksi, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Brantas Abipraya (Persero), yang direncanakan rampung di periode yang sama.

“Insya Allah selesai di triwulan pertama 2025,” tambahnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ist

Tidak Ada Kendala dalam Proses Merger

Tiko memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada kendala signifikan dalam proses penggabungan tersebut. Menurutnya, semua berjalan sesuai rencana, meskipun harus mempertimbangkan pandangan dari Menteri BUMN yang baru.

“Tidak ada masalah berarti, hanya menyesuaikan pandangan dari menteri baru saja,” jelas Tiko.

Rencana Penggabungan di Sektor Lain

Selain BUMN di sektor pelayaran, pelabuhan, dan penyeberangan laut, Kementerian BUMN juga tengah mengkaji penggabungan perusahaan di sektor perkeretaapian. Rencana ini melibatkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT INKA (Persero), yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan sinergi lebih besar dalam industri transportasi nasional.

110 Juta Orang Diprediksi Mudik Nataru, Paling Banyak Pakai Kendaraan Pribadi

Nasional – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan ada peningkatan arus mudik saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 atau Nataru. Pada periode tersebut, diprediksi ada 110,67 juta orang akan mudik.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, mengatakan data tersebut diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan Kemenhub bersama BPS dan Kementerian Komunikasi dan Digital pada Oktober lalu.

“Peningkatan mobilitas selama Nataru tersebut karena tingginya animo masyarakat bertepatan dengan Nataru dan masa liburan sekolah,” kata Dudy di Komisi V DPR, Rabu (4/12).

Adapun dari total masyarakat yang akan mudik Nataru tersebut preferensi penggunaan kendaraan pribadi mencapai 53,78 persen atau sekitar 59,52 juta, terdiri dari mobil 39,2 juta dan motor 19,6 juta.

Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Senin (1/1/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Senin (1/1/2024). Foto: Antara Foto

Preferensi penggunaan kendaraan pribadi mencapai 53,78 persen atau sekitar 59,52 juta, terdiri dari mobil 39,2 juta dan motor 19,6 juta.

Sedangkan yang menggunakan bus sebanyak 16,64 juta, kereta api antar kota 14,22 juta, pesawat 9,8 juta, kapal penyeberangan 5,43 juta, dan kapal laut 2,62 juta.

Adapun alasan bepergian masyarakat terbanyak untuk liburan ke lokasi wisata sebanyak 45,63 persen, liburan untuk pulang kampung 32,36 persen.

Sementara bepergian untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2025 di kampung sebanyak 19,96 persen dan tugas pekerjaan 2 persen.