Istri Pimpinan Ponpes di Jaktim Pernah Pergoki Suaminya Cabuli Santri Laki-laki

Jakarta – Seorang pimpinan Pondok Pesantren Ad-Diniyah di Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial C (47 tahun),…

Amuri akan Segera Laporkan Oknum yang Mengaku Pimpinan Media Tintainformasi.com dan Melakukan Pemerasan

Bandar Lampung – Amuri, Pemimpin Redaksi Media Tintainformasi.com, dengan tegas membantah tuduhan yang beredar di media…

Gelar Aksi Damai Ribuan Pegawai Honorer Depan Kantor Pemkab Tanggamus

Tanggamus – Ribuan Lebih pegawai Honorer berstatus R2 dan R3 PPPK di Tanggamus Gelar Aksi Damai…

Kini Warga Desa Way Huwi juga Mengadu ke Komisi I DPRD Lampung Selatan

Lampung Selatan — Konflik agraria di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel)…

Ratusan tenaga Guru Honorer Gelar Aksi Damai, Adukan Nasibnya di Pemkab Way Kanan

Way Kanan – Ratusan tenaga honorer di Kabupaten Way Kanan menggelar aksi damai pada Selasa (14/01/2025),…

Kapolres Lampung Selatan Tegaskan Pentingnya Transparansi Anggaran dalam Sosialisasi DIPA 2025

6detik.com, Lampung Selatan – Polres Lampung Selatan menggelar kegiatan Sosialisasi DIPA, Penyerahan Rendisgar, dan Penandatanganan Pakta Integritas Anggaran/Zona Integritas (ZI) Tahun Anggaran 2025, di Aula GWL Polres Lampung Selatan, untuk memastikan pemahaman dan komitmen bersama terkait pelaksanaan anggaran tahun mendatang. Rabu (8/1/2025), pukul 13.00 hingga 15.00 WIB .

Hadir Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, beserta Wakapolres, para Kabag, Kasat, Kasi, Kapolsek jajaran, dan staf Bagren. Dalam acara tersebut, AKBP Yusriandi memberikan arahan tegas terkait pengelolaan anggaran yang harus digunakan secara transparan dan akuntabel.

Penandatanganan Pakta Integritas dilakukan oleh seluruh pejabat utama Polres dan Kapolsek jajaran, menandai komitmen bersama terhadap tata kelola anggaran yang baik.

Kapolres Lampung Selatan menekankan pentingnya pemanfaatan anggaran sesuai peruntukannya.
“Manajemen anggaran harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Anggaran harus dipergunakan sebaik-baiknya, memenuhi standar pelaporan (SPJ), dan menghindari duplikasi” ujar AKBP Yusriandi.

Pernyataan ini mencerminkan fokus Polres Lampung Selatan dalam mewujudkan transparansi dan integritas anggaran.

Dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang alokasi anggaran, diharapkan setiap satuan fungsi dan polsek mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, mendukung tercapainya target kinerja Polres Lampung Selatan tahun 2025.

Melalui kegiatan ini, Polres Lampung Selatan menunjukkan keseriusannya dalam menjaga integritas dan transparansi anggaran. Diharapkan, implementasi yang baik dapat memperkuat kepercayaan masyarakat serta memberikan manfaat nyata dalam pelayanan dan pengamanan wilayah Lampung Selatan sepanjang tahun 2025.(iql)

Ratusan Warga Desa Way Huwi, Jati Agung Mendatangi Sekretariat Ormas LMPI

LAMPUNG – Ratusan warga Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, mendatangi Sekretariat Ormas…

Rizky Agam Puas dengan Rekonstruksi Adegan Penembakan di Tol Tangerang-Merak

Tangerang – Rizky Agam (24), anak dari bos rental mobil yang menjadi korban penembakan di Rest…

Bocah 5 Tahun Dicabuli Remaja di Toilet Masjid

Jakarta – Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dicabuli oleh teman prianya yang masih berusia 14…

Komisi IV DPRD Pesawaran Dampingi Anak Korban Kekerasan

Pesawaran – Kekerasan terhadap anak kembali terjadi. Seorang bocah di bawah umur dianiaya guru ngaji karena dituduh mencuri. Kasus ini mendapat perhatian serius Ketua Komisi IV DPRD Pesawaran Muhammad Rinaldi dan sejumlah anggota komisi lainnya.

Tindakan main hakim sendiri ini bermula saat korban MRA (9) dipaksa kawan-kawannya untuk mencuri. Jika tidak mau, maka korban akan dimusuhi. Karena takut akhirnya korban masuk ke rumah seorang ustadz di sebuah pondok pesantren di Desa Negeri Sakti, Kabupaten Pesawaran.

Apes, saat masuk area pondok, korban tertangkap pemilik kawasan pondok pesantren. Seorang ustadz kalap. Korban digebuki hingga babak belur. Tak puas, korban disundut besi panas di punggung, perut dan tangannya. Korban juga dipaksa mengaku nyolong duit Rp 10 juta.

“Begitu dapat laporan tentang kasus penganiayaan anak di bawah umur ini, saya langsung berkoordinasi dengan ibu Maisuri. Saya minta tolong untuk mengawal kasusnya. Malam itu juga Alhamdulillah dinas langsung turun untuk pendampingan korban,” ujar Rinaldi saat ditemui di lokasi kejadian.

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Pesawaran Maisuri bergerak cepat.

“Malam itu kami langsung kirim staf untuk dampingi korban ke rumah sakit melakukan visum. Saat ini sedang dilakukan BAP oleh pihak kepolisian untuk proses hukumnya. Kami juga siap memberikan bantuan konsultasi psikiater apabila dibutuhkan oleh korban,” jelas Maisuri.

Menanggapi ini, Sekretaris Komisi IV, Yasser Syamsurya Ryacudu sangat menyayangkan kasus kekerasan pada anak di bawah umur yang terjadi di pondok pesantren.

“Praktek main hakim sendiri seperti ini kan menyalahi aturan hukum, apalagi ini korbannya anak-anak yang masih bisa dibina dengan teguran,” ujar Yasser. Informasi yang diterima, pondok pesantren tersebut ternyata belum berizin. (*)