Reses di Anak Tuha, Munir Terima Aspirasi Soal Insentif Guru TK/PAUD dan Maraknya Peredaran Narkoba

Reses di Anak Tuha, Munir Terima Aspirasi Soal Insentif Guru TK/PAUD dan Maraknya Peredaran Narkoba

Lampung Tengah Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Munir Abdul Haris, S.Sos.I, mulai melaksanakan kegiatan Reses Tahap IV Tahun 2025 di Kabupaten Lampung Tengah. Pada hari pertama, Selasa (11/11/2025), reses dilaksanakan di dua lokasi yakni Desa Tyas Bangun, Kecamatan Pubian dan Desa Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha.

Di titik pertama, kegiatan yang berlangsung di Aula SMP Islam Tyas Bangun dihadiri sekitar 150 peserta, terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dewan guru, wali murid penerima Program Indonesia Pintar (PIP), serta aparatur kampung.

Dalam kesempatan itu, Munir menyampaikan bahwa pada tahun 2026 mendatang, Pemerintah Provinsi Lampung akan meningkatkan anggaran pembangunan jalan provinsi di Lampung Tengah.

“Tahun ini anggaran untuk 10 ruas jalan provinsi sekitar Rp92 miliar. Insya Allah tahun depan bisa meningkat dua kali lipat, agar target kondisi jalan provinsi mantap 90 persen sebelum 2029 dapat tercapai,” ujar Munir, Rabu (12/11/2025).

Pada kesempatan tersebut, Munir juga menyerahkan bantuan simbolis PIP untuk 65 siswa SMP Islam Tyas Bangun.

Banyak Aspirasi Muncul Terkait Pendidikan dan Sosial

Di titik kedua, Desa Haji Pemanggilan Kecamatan Anak Tuha, kegiatan reses dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai unsur masyarakat. Munir menyerahkan bantuan PIP aspirasi untuk 108 siswa SMP dan 396 siswa dari empat SD, serta bantuan sarana olahraga dan dukungan untuk rehab Masjid Taqwa dan pembangunan balai dusun 06.

Namun dalam sesi dialog, sejumlah aspirasi penting disampaikan masyarakat. Salah satu yang menjadi sorotan ialah ketidakadilan terkait penerimaan insentif MBG (Manajemen Berbasis Sekolah) dan program PIP bagi guru serta siswa TK/PAUD.

“Guru TK/PAUD berharap ada keadilan. Mengapa siswa TK/PAUD tidak mendapat MBG dan tidak bisa diusulkan PIP?” kata Munir menyampaikan keluhan warga.

Selain itu, guru sekolah swasta juga meminta kebijakan agar dapat mengikuti seleksi PPPK tanpa harus pindah sekolah.

Warga Resah Maraknya Peredaran Narkoba

Isu lain yang mencuat adalah maraknya peredaran narkoba di wilayah Anak Tuha. Kepala Kampung Haji Pemanggilan, Jahri Efendi, menyampaikan keresahan warga bahwa narkoba sudah menyasar anak-anak usia pelajar.

“Kami sudah sangat resah. Bahkan anak SD dan SMP sudah ada yang memakai. Kami minta Kapolda Lampung turun langsung menangani,” tegas Jahri.

Munir menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang diterima akan dibawa ke DPRD Provinsi Lampung untuk ditindaklanjuti bersama pemerintah daerah sesuai kewenangan.

“Semua aspirasi ini akan kami perjuangkan. Baik soal infrastruktur, pendidikan, maupun masalah sosial masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan