Setelah 20 Tahun, Mesir Kembali Buka Makam Firaun Amenhotep III di Lembah Para Raja

Setelah 20 Tahun, Mesir Kembali Buka Makam Firaun Amenhotep III di Lembah Para Raja

Kairo – Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir resmi membuka kembali makam Firaun Amenhotep III, salah satu penguasa besar dari era Kerajaan Baru. Makam megah yang terletak di Lembah Para Raja itu kini dapat kembali dikunjungi publik, setelah melalui proses restorasi panjang selama lebih dari dua dekade.

Dilansir dari Antara, Amenhotep III memerintah Mesir sekitar 3.500 tahun lalu dan dikenal sebagai salah satu firaun paling berpengaruh dalam sejarah peradaban Mesir kuno. Makamnya pertama kali ditemukan pada tahun 1799, namun sempat dijarah, termasuk hilangnya sarkofagus sang firaun.

Para fotografer mengabadikan momen di makam Amenhotep III, yang memerintah Mesir kuno antara tahun 1390 SM dan 1350 SM, di Lembah Para Raja di kota Luxor, Mesir selatan, Sabtu (4/10/2025). Foto: Amr Nabil/AP Photo
Para fotografer mengabadikan momen di makam Amenhotep III, yang memerintah Mesir kuno antara tahun 1390 SM dan 1350 SM, di Lembah Para Raja di kota Luxor, Mesir selatan, Sabtu (4/10/2025). Foto: AP Photo

Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, Mohamed Ismail Khaled, menyebut makam Amenhotep III sebagai salah satu situs paling penting dan menonjol di kawasan Lembah Para Raja.

“Pembukaan kembali makam ini menjadi tambahan berharga bagi sektor pariwisata budaya Mesir,” ujar Ismail.

Proyek restorasi melibatkan para ahli dari Mesir, Italia, dan Jepang, dengan fokus utama pada pelestarian lukisan dinding yang sarat detail artistik dan nilai sejarah tinggi. Pekerjaan konservasi dilakukan dalam tiga tahap, yakni pada 2001–2004, 2010–2012, dan 2023–2024.

Ismail menjelaskan bahwa keindahan ornamen dan dekorasi makam mencerminkan kemakmuran seni dan budaya pada masa Kerajaan Baru.

“Makam ini terkenal dengan dekorasinya yang menakjubkan dan prasasti berwarna yang menggambarkan ritual keagamaan serta perjalanan spiritual sang raja menuju alam baka,” tambahnya.

Amenhotep III naik takhta saat masih remaja, menggantikan ayahnya, Thutmose IV. Selama hampir empat dekade pemerintahannya, Mesir mengalami masa keemasan penuh kedamaian, kemakmuran, dan kemajuan seni. Firaun ini dikenal lebih banyak menetap di Thebes, pusat kebudayaan Mesir kala itu, dibandingkan ibu kota tradisional Memphis.

Tinggalkan Balasan