Sri Mulyani Bocorkan Fokus RAPBN 2026: Perlinsos dan Makan Bergizi Gratis Jadi Prioritas

Presiden Prabowo Subianto buka puasa bersama denga Menkeu Sri Mulyani di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025). Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah poin utama dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang akan disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

Ia menyebut belanja pemerintah pusat tahun depan diproyeksikan melonjak signifikan, dengan porsi terbesar untuk program perlindungan sosial (perlinsos). Sebagai perbandingan, pada 2025 anggaran pemerintah pusat yang langsung dirasakan masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah, mencapai Rp 1.333 triliun.

Program perlinsos mencakup bantuan tunai, pangan, hingga pendidikan, di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga miskin, bantuan sembako bagi 18 juta keluarga, serta subsidi pembiayaan UMKM.

Belanja pemerintah juga akan diarahkan pada penyediaan layanan kesehatan gratis, pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan, pembiayaan sektor pendidikan melalui sekolah rakyat, serta penguatan ketahanan pangan dan energi.

Sri Mulyani menegaskan kedaulatan negara sangat bergantung pada kemandirian energi dan pangan, termasuk melalui subsidi pupuk, penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), hingga program perluasan lahan.

“Tidak ada negara yang mampu menjaga kedaulatannya dan memakmurkan rakyatnya apabila tidak mampu memenuhi energi dan pangan,” ujarnya dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah.

Salah satu pos besar dalam APBN 2026 adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggarannya diperkirakan melampaui Rp 300 triliun seiring penambahan jumlah penerima manfaat menjadi 82 juta orang.

“Tahun ini MBG Rp 71 triliun, kami cadangkan tambahan Rp 100 triliun. Tahun depan, kalau 82 juta penerima akan mendapatkan, itu lebih dari Rp 300 triliun,” jelasnya.

Pemerintah juga akan mengintegrasikan MBG dengan pengembangan ekosistem industri halal, mulai dari rantai pasok hingga produk pendukung.

Berdasarkan catatan, alokasi tersebut naik dari proyeksi sebelumnya. Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, kebutuhan dana MBG 2026 awalnya diperkirakan Rp 240 triliun jika jumlah penerima tetap sama seperti tahun ini, yakni 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita.

Tinggalkan Balasan