JAKARTA — Penyanyi Ashanty akhirnya buka suara mengenai tudingan intimidasi yang dilontarkan oleh mantan karyawannya, Ayu Chairun Nurisa, terkait kasus dugaan penggelapan dana. Ia menegaskan bahwa tidak pernah melakukan intimidasi seperti yang disebutkan Ayu.
Dalam keterangan kepada awak media di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025), Ashanty menjelaskan bahwa memang sempat dilakukan interogasi terhadap Ayu setelah muncul dugaan penggelapan. Proses itu dilakukan di kantor milik sang suami, Anang Hermansyah.
“Yang naik ke lantai dua hanya saya, lalu disusul Mas Anang yang waktu itu masih dalam masa pemulihan pasca tanam rambut, juga ada Mas Haris dan Pak Toni,” ujar Ashanty.

Ashanty membantah tudingan bahwa banyak orang ikut mengerumuni Ayu saat interogasi berlangsung. Menurutnya, hanya beberapa orang yang hadir di ruangan, sementara karyawan lain menunggu di lantai bawah.
“Sahabat saya, Mariska, nunggu di depan pintu. Tim saya yang lain, seperti Mbak Vida, di bawah. Jadi kalau dibilang 10 orang ngerubutin, itu tidak benar,” tegasnya.
Ibu dua anak itu juga menyebut telah menyerahkan bukti berupa rekaman CCTV kepada pihak kepolisian untuk memperkuat pernyataannya bahwa tidak ada tindakan intimidasi dalam proses interogasi tersebut.
“Kita sudah kasih ke kepolisian rekaman CCTV-nya,” ujarnya.

Ashanty menambahkan, selama interogasi berlangsung, Ayu tidak menunjukkan sikap menyesal atau merasa bersalah.
“Dia cuma diam, tidak menangis, tidak ada setetes air mata pun, tidak ada penyesalan,” kata Ashanty.
Ia juga sempat mencoba memahami situasi dengan menanyakan kemungkinan alasan di balik dugaan penggelapan tersebut.
“Saya masih berpikir, ‘Apakah mungkin keluarganya ada yang sakit?’ Karena waktu itu saya belum tahu kalau ada rekening lain yang juga terlibat,” ungkapnya.
Ashanty menegaskan, sikap dingin yang ditunjukkan Ayu justru membuatnya yakin bahwa tudingan intimidasi tidak berdasar.
“Mukanya datar, dingin, ditanya juga nggak mau jawab. Jadi kalau dibilang diintimidasi, itu nggak benar,” tutup Ashanty.