Mancanegara – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan terbuka untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Ia mengungkapkan bahwa langkah tersebut dipertimbangkan setelah pihak Iran disebut meminta pencabutan sanksi.
“Terus terang, Iran telah menanyakan apakah sanksinya bisa dicabut. Iran mendapatkan sanksi AS yang sangat berat, dan itu benar-benar menyulitkan mereka,” ujar Trump saat menghadiri makan malam bersama para pemimpin Asia Tengah, Kamis (6/11).
“Saya terbuka untuk membahasnya. Kita lihat saja nanti apa yang terjadi. Tetapi ya, saya terbuka terhadap kemungkinan itu,” lanjutnya.
Selama ini negara-negara Barat, termasuk AS, menuduh Iran tengah mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan itu berkali-kali dibantah Iran, yang menegaskan bahwa program nuklir mereka murni untuk tujuan damai.
Sanksi terhadap Iran diperketat pada 2018, ketika AS menarik diri dari perjanjian nuklir internasional dan kemudian kembali menjatuhkan pembatasan ekonomi yang lebih berat.
Situasi semakin memanas setelah Israel melancarkan serangan ke Teheran pada Juni 2025. AS disebut turut terlibat dalam operasi tersebut, yang diklaim menargetkan fasilitas nuklir Iran. Serangan ini membuat proses negosiasi nuklir antara Washington dan Teheran kembali terhenti.
Trump belakangan mengatakan bahwa Iran kini tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Di sisi lain, Oman yang berperan sebagai mediator mendorong kedua negara untuk melanjutkan perundingan. Oman berharap diskusi dapat menghasilkan kesepakatan yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi untuk Teheran.