
Lampung Selatan – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan menggelar High Level Meeting (HLM) di Aula Rajabasa, Sekretariat Daerah Lampung Selatan, Rabu (10/12). Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat koordinasi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan ekspektasi inflasi masyarakat.
HLM dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Lampung Selatan, Drs. Edy Firnandi, M.Si, serta dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, pejabat pemerintah daerah, instansi vertikal, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Edy menekankan pentingnya soliditas lintas lembaga untuk menghadapi potensi gejolak harga selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Saya yakin melalui sinergi antara pemerintah daerah, BI, BULOG, dan aparatur keamanan, kita dapat menjaga stabilitas harga dengan pendekatan yang humanis, tegas, dan solutif,” ujarnya. Ia juga memberikan apresiasi atas upaya TPID dalam menjalankan program pengendalian inflasi sepanjang 2025.
Komoditas Pangan Masih Jadi Penyumbang Tekanan Inflasi
Sesi pemaparan materi HLM mengulas perkembangan harga dan langkah antisipasi menjelang Nataru. Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah, menjelaskan bahwa sejumlah komoditas pangan strategis—seperti cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, dan beras—biasanya memberikan andil inflasi akibat kondisi panen dan tingginya curah hujan pada akhir tahun. Selain itu, potensi kenaikan tarif transportasi udara diperkirakan turut memengaruhi inflasi dari sisi administrasi harga.
Dari sisi statistik, Kepala BPS Lampung Selatan, Arif Rahman Mulyana, melaporkan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Desember 2025 meningkat 1,35% (mtm).
“Komoditas penyumbang kenaikan IPH terbesar adalah cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah,” jelasnya.
Sementara itu, BULOG Kantor Cabang Lampung Selatan memastikan bahwa stok beras dan pangan strategis lainnya berada dalam kondisi aman hingga akhir tahun. Kepolisian Lampung Selatan juga berkomitmen menjaga kelancaran distribusi dan keamanan jalur logistik selama periode libur Nataru.
TPID Mantapkan Strategi 4K dan Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi
Sebagai langkah konkret menghadapi potensi tekanan inflasi akhir tahun, TPID Lampung Selatan menegaskan implementasi strategi 4K:
-
Keterjangkauan harga
-
Ketersediaan pasokan
-
Kelancaran distribusi
-
Komunikasi efektif
Melalui forum HLM, disepakati sejumlah langkah tindak lanjut, antara lain:
-
Pelaksanaan operasi pasar yang lebih terarah pada komoditas berisiko tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru 2026.
-
Peningkatan koordinasi dengan BMKG dan BPBD terkait potensi cuaca ekstrem dan risiko bencana.
-
Penguatan kerja sama dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan pasokan bahan bakar selama libur Nataru.
Koordinasi Diperkuat hingga Akhir Tahun
Bank Indonesia bersama TPID Kabupaten Lampung Selatan menegaskan komitmen untuk terus melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi dan pasokan pangan, serta menjaga stabilitas harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Upaya ini diharapkan mampu melindungi daya beli dan menjaga kesejahteraan masyarakat.