Raed Arada, Alumnus Unila Asal Palestina Salurkan Bantuan Korban Banjir Sumatra

Lampung – Raed Arada, alumnus Universitas Lampung (Unila) menunjukkan kepedulian kemanusiaan sebagai penggerak bantuan bagi korban banjir di Sumatra. Aksi kemanusiaan tersebut dilakukan di sejumlah wilayah Sumatra yang terdampak banjir, pada 3–7 Desember 2025.

Raed, yang berasal dari Palestina diketahui baru saja menyelesaikan pendidikan magister (S2) di Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa keterlibatannya ini dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi menghadapi musibah dan kehilangan tempat tinggal.

Selama dua tahun terakhir, ketika genosida terjadi di Gaza, Raed belum memiliki kesempatan untuk membantu langsung di tanah kelahirannya, sehingga ia memahami secara mendalam penderitaan para korban bencana yang kehilangan rumah.

“Selama ini saya belum bisa membantu langsung di Gaza. Maka ketika di Indonesia terjadi bencana, semaksimal mungkin saya ingin sekali membantu saudara-saudari saya di sini,” ujarnya.

Raed bersama rekannya, Imran, mahasiswa Universitas Hasanuddin. Mereka menyalurkan berbagai bentuk bantuan yang berasal dari Brand Pasar Palestina dan Majelis Ta’lim Baitussyakirin.

Bantuan yang diberikan meliputi makanan, alat mandi dan perlengkapan kebersihan (hygiene), serta bantuan tunai (cash) yang disalurkan langsung kepada masyarakat dengan dibantu oleh rekan-rekan di sana yang mengantarkan mereka ke titik-titik terdampak banjir.

Raed juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang menghubunginya untuk menitipkan bantuan. Namun, karena keterbatasan waktu dan kondisi lapangan, ia menyarankan agar bantuan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan yang telah memiliki tim yang lebih lengkap di lokasi bencana.

Perjalanan ini tidak lepas dari berbagai kendala. Akses menuju lokasi masih sulit karena genangan banjir, jaringan sinyal nyaris tak tersedia, dan listrik padam selama mereka berada di sana.

Namun keterbatasan itu tidak menyurutkan langkahnya. Justru di tengah kondisi tersebut, ingatannya kembali pada situasi di Gaza, keluarga dan kerabatnya yang kehilangan rumah, harta, bahkan kehidupan yang layak. Kesamaan rasa kehilangan itulah yang membuat empatinya semakin dalam.

“Kasihan sekali, saya langsung teringat keluarga saya di sana yang kehilangan rumah, harta, dan kehidupan yang layak,” tuturnya.

Raed menyampaikan pesan terutama pada para korban, bahwa mereka tidak sendirian dan tetap tegar menghadapi musibah ini, banyak pihak yang peduli dan berusaha hadir untuk membantu.

“Kami semua peduli dan ingin membantu, saya berharap mereka bisa kuat dan sabar dalam menghadapi kesulitan ini,” ujarnya.

Langkah ini merupakan wujud solidaritas dan rasa terima kasih kepada Indonesia. Menurutnya, Indonesia selama ini tidak pernah diam dalam mendukung dan membantu rakyat Palestina. Ia juga berharap kepedulian masyarakat terus terjaga, tidak hanya saat terjadi bencana, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Aksi kemanusiaan yang dilakukan Raed Arada menegaskan bahwa kepedulian tidak mengenal latar belakang seseorang. Kepeduliannya menjadi bukti nyata yang mampu menginspirasi seluruh masyarakat untuk terus saling membantu dan menguatkan sesama manusia tanpa melihat latar belakang.

Tinggalkan Balasan