JAKARTA – Forum Perempuan Lampung (Foperlam) resmi dideklarasikan pada 17 Juni 2025 di Hotel Ambhara, Jakarta. Organisasi ini hadir untuk meningkatkan partisipasi dan peran aktif perempuan asal Lampung dalam pembangunan daerah, baik di tanah rantau maupun di provinsi asalnya.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyambut positif lahirnya Foperlam. Turut hadir dalam deklarasi, sang istri Purnama Wulan Sari yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Provinsi Lampung. Ia dilantik sebagai Pembina Utama Foperlam.
Sebanyak 54 pengurus resmi dilantik dalam acara tersebut, membawahi lima bidang utama: Organisasi, Sosial, Ekonomi Kreatif, Pendidikan, serta Seni, Budaya dan Pariwisata.
Ketua Umum Foperlam, Dr. Djuariati Djahri Azhari, M.Pd menegaskan bahwa organisasi ini dibentuk untuk memperkuat solidaritas serta memperjuangkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan perempuan Lampung. “Kita akan mendorong pelatihan, pendidikan keterampilan, membangun jaringan lintas daerah, serta mendukung perempuan Lampung dalam berbagai bidang strategis,” ujarnya.
Foperlam didukung oleh jajaran pengurus berpengalaman, termasuk Ketua Dewan Pembina Saodah Batin Akuan Sjahroedin MA, mantan Dubes RI di Hungaria. Ia didampingi tiga pembina lainnya: Kanjeng Ratu Dinar Caropeboka, Milhana Musin, dan Merryta Putri Djahri, SH, SPN, MBA.
Di Dewan Penasehat tercatat sejumlah nama seperti Fadila Kadir, dr. Cornelia Badri, Dewi Alina Amrah, dan Martina Musin. Posisi Sekretaris Umum diisi Hj. Nidalia Djohansyah Makki (Ses Nida), dan Bendahara Umum dijabat oleh Ir. Hj. Aida Sari Kadarsyah.
“Keanggotaan terbuka untuk perempuan Lampung di perantauan maupun di daerah asal. Kami siap bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota melalui perwakilan perempuan masing-masing,” tambah Dr. Djuariati.
Foperlam terbentuk dari proses panjang, dengan kesadaran kolektif untuk menjawab tantangan dan peluang perempuan Lampung ke depan. Pendiriannya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025, sebagai simbol semangat perjuangan dan kebangkitan perempuan.
“Foperlam adalah milik kita bersama. Semoga langkah kami mendapat ridho Allah SWT dan membawa manfaat bagi seluruh perempuan Lampung,” tutup Dr. Djuariati.