Cianjur – Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menyelidiki dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur. Insiden ini diduga terkait dengan konsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang disediakan dalam program pemerintah. Selasa (22/4/25).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lab Kesda) Provinsi Jawa Barat. Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperkirakan keluar dalam waktu sepuluh hari.
“Kami masih menunggu hasil dari Lab Kesda Provinsi. Begitu hasil keluar, akan segera kami informasikan,” ujar Dadan.
Ia juga menyampaikan empati terhadap para siswa yang terdampak dan menegaskan bahwa keselamatan anak-anak merupakan prioritas utama.
“Kami sangat prihatin dan berharap para siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan mereka adalah hal paling penting bagi kami,” tambahnya.
Jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan kini mencapai 78 orang, terdiri dari 55 siswa MAN 1 Cianjur dan 23 siswa SMP PGRI 1 Cianjur.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan investigasi awal. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr. Frida Laida Yahya, mengatakan bahwa tim telah diturunkan ke dua lokasi, yakni rumah sakit tempat para siswa dirawat dan dapur penyedia MBG di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.
“Saat ini kami belum bisa memastikan apakah penyebab keracunan berasal dari makanan MBG atau faktor lain. Tim sedang bekerja mengumpulkan data dan sampel,” kata Frida.
Ia menambahkan bahwa sampel makanan serta muntahan korban telah diambil untuk dianalisis lebih lanjut guna memastikan sumber kontaminasi.