Bupati Pesisir Barat Sidak Agen dan Pangkalan LPG, Tegaskan Harga Gas Harus Sesuai HET

Pesisir Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di wilayah setempat pada Kamis (27/3/2025). Sidak ini dipimpin langsung oleh Bupati Pesibar, Dedi Irawan, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Sidak ini dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kg yang telah meresahkan masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

“Langkah ini kami ambil untuk memantau langsung persoalan kelangkaan dan kenaikan harga LPG, serta untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi gas bersubsidi ini,” ujar Bupati Dedi Irawan saat sidak.

Dedi juga mengingatkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pendistribusian LPG, mulai dari distributor, agen, pangkalan, hingga pengecer, untuk tidak menjual gas LPG 3 kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) demi keuntungan pribadi.

“Tolong jangan bermain-main dengan ini. Gas LPG adalah kebutuhan pokok masyarakat. Jika ada yang mencoba-coba, kami akan memberikan sanksi tegas,” tegas Dedi.

Pemkab Pesibar, lanjut Dedi, telah melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk menambah pasokan LPG 3 kg agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia juga meminta agar para agen mulai menambah stok LPG pada Jumat (28/3/2025) agar tidak terjadi kelangkaan saat Ramadan dan Idulfitri.

“Saya tegaskan sekali lagi, Pemkab Pesibar tidak main-main dalam menangani masalah ini,” tutup Dedi. (*)

Bupati Pesisir Barat Sidak Agen dan Pangkalan LPG, Tegaskan Harga Gas Harus Sesuai HET

Pesisir Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di wilayah setempat pada Kamis (27/3/2025). Sidak ini dipimpin langsung oleh Bupati Pesibar, Dedi Irawan, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Sidak ini dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kg yang telah meresahkan masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

“Langkah ini kami ambil untuk memantau langsung persoalan kelangkaan dan kenaikan harga LPG, serta untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi gas bersubsidi ini,” ujar Bupati Dedi Irawan saat sidak.

Dedi juga mengingatkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pendistribusian LPG, mulai dari distributor, agen, pangkalan, hingga pengecer, untuk tidak menjual gas LPG 3 kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) demi keuntungan pribadi.

“Tolong jangan bermain-main dengan ini. Gas LPG adalah kebutuhan pokok masyarakat. Jika ada yang mencoba-coba, kami akan memberikan sanksi tegas,” tegas Dedi.

Pemkab Pesibar, lanjut Dedi, telah melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk menambah pasokan LPG 3 kg agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia juga meminta agar para agen mulai menambah stok LPG pada Jumat (28/3/2025) agar tidak terjadi kelangkaan saat Ramadan dan Idulfitri.

“Saya tegaskan sekali lagi, Pemkab Pesibar tidak main-main dalam menangani masalah ini,” tutup Dedi. (*)

Bupati Pesisir Barat Tinjau Kerusakan Jembatan Gantung Way Pemerih, Pemkab Pastikan Pembangunan Segera Dilakukan

Pesisir Barat – Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Dedi Irawan, bersama TNI dan jajaran instansi terkait, meninjau kerusakan jembatan gantung penghubung daerah terisolir di Way Pemerih, Pekon Sumber Rejo, Kecamatan Bangkunat, pada Rabu (26/3/2025).

Dalam kunjungannya, Bupati Dedi Irawan menegaskan bahwa Pemkab Pesibar akan segera melakukan pembangunan kembali jembatan gantung yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

“Kondisinya sudah darurat, masyarakat kini terpaksa menggunakan rakit untuk menyeberang,” kata Dedi Irawan.

Dedi juga memastikan bahwa pembangunan jembatan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan material berkualitas, sehingga tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memastikan keamanan dan ketahanan jembatan untuk jangka panjang.

Pemkab Pesibar telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) guna mengatasi potensi kendala administratif yang bisa menghambat proses pembangunan.

Sementara itu, Pj Sekda Pemkab Pesibar, Tedi Zadmiko, menjelaskan bahwa hasil komunikasi dengan BBTNBBS menunjukkan dukungan penuh dari pihak taman nasional. BBTNBBS bahkan meminta Pemkab untuk segera menggelar rapat teknis guna membahas pembangunan jembatan ini.

Tedi menekankan pentingnya pembangunan jembatan tersebut, mengingat banyak kendaraan dan barang milik masyarakat yang jatuh ke sungai saat mencoba menyeberang dengan rakit.

“Menurut informasi dari peratin setempat, setidaknya empat sepeda motor dan barang berharga masyarakat telah jatuh. Selain itu, penyebrangan dengan rakit juga terhambat saat banjir, yang mengganggu mobilitas dan perekonomian warga,” jelasnya.

Pemkab Pesibar juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kemajuan masyarakat terisolir di Way Haru. Tedi menambahkan, pembangunan infrastruktur yang baik akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pak Bupati sangat fokus pada kebijakan dan program yang berpihak kepada masyarakat kecil. Masalah konektivitas ke Way Haru memang sudah lama ada, dan kami akan berusaha maksimal untuk mewujudkan harapan masyarakat,” tutupnya. (*)

Bupati Pesisir Barat Tinjau Kerusakan Jembatan Gantung Way Pemerih, Pemkab Pastikan Pembangunan Segera Dilakukan

Pesisir Barat – Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Dedi Irawan, bersama TNI dan jajaran instansi terkait, meninjau kerusakan jembatan gantung penghubung daerah terisolir di Way Pemerih, Pekon Sumber Rejo, Kecamatan Bangkunat, pada Rabu (26/3/2025).

Dalam kunjungannya, Bupati Dedi Irawan menegaskan bahwa Pemkab Pesibar akan segera melakukan pembangunan kembali jembatan gantung yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

“Kondisinya sudah darurat, masyarakat kini terpaksa menggunakan rakit untuk menyeberang,” kata Dedi Irawan.

Dedi juga memastikan bahwa pembangunan jembatan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan material berkualitas, sehingga tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memastikan keamanan dan ketahanan jembatan untuk jangka panjang.

Pemkab Pesibar telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) guna mengatasi potensi kendala administratif yang bisa menghambat proses pembangunan.

Sementara itu, Pj Sekda Pemkab Pesibar, Tedi Zadmiko, menjelaskan bahwa hasil komunikasi dengan BBTNBBS menunjukkan dukungan penuh dari pihak taman nasional. BBTNBBS bahkan meminta Pemkab untuk segera menggelar rapat teknis guna membahas pembangunan jembatan ini.

Tedi menekankan pentingnya pembangunan jembatan tersebut, mengingat banyak kendaraan dan barang milik masyarakat yang jatuh ke sungai saat mencoba menyeberang dengan rakit.

“Menurut informasi dari peratin setempat, setidaknya empat sepeda motor dan barang berharga masyarakat telah jatuh. Selain itu, penyebrangan dengan rakit juga terhambat saat banjir, yang mengganggu mobilitas dan perekonomian warga,” jelasnya.

Pemkab Pesibar juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kemajuan masyarakat terisolir di Way Haru. Tedi menambahkan, pembangunan infrastruktur yang baik akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pak Bupati sangat fokus pada kebijakan dan program yang berpihak kepada masyarakat kecil. Masalah konektivitas ke Way Haru memang sudah lama ada, dan kami akan berusaha maksimal untuk mewujudkan harapan masyarakat,” tutupnya. (*)