Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Evaluasi Program Prioritas Nasional

LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekubang), Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (16/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Command Center, Lantai II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung.

Rapat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, yang dalam kesempatan tersebut menyoroti pelaksanaan sejumlah program prioritas nasional pada minggu ketiga Juni 2025. Beberapa di antaranya adalah Program Makan Bergizi Gratis, Program Pembangunan 3 Juta Rumah, Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), Program Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.

Tomsi mengingatkan seluruh pemerintah daerah yang belum menjalankan program-program tersebut untuk segera mengusulkannya. Ia menekankan bahwa program prioritas Presiden ini memiliki konsekuensi hukum jika diabaikan.

“Ini sudah minggu ketiga. Masih ada yang belum mengusulkan. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kepala daerah akan dimintai pertanggungjawaban secara khusus,” tegasnya.

Selain evaluasi program prioritas, rakor juga membahas kondisi inflasi terkini. Tomsi menyebut bahwa pemerintah saat ini fokus menekan harga pada empat komoditas utama yang mengalami kenaikan, yakni beras, minyak goreng, cabai merah, dan cabai rawit.

“Telur dan ayam ras masih dalam batas wajar. Namun, empat komoditas ini menjadi perhatian utama agar bisa segera ditekan harganya,” jelas Tomsi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, turut memaparkan tren inflasi selama perayaan Iduladha dalam rentang 2021 hingga 2024. Ia menjelaskan bahwa inflasi biasanya terjadi di momen Iduladha, meski pada 2024 justru terjadi deflasi.

“Jika dibandingkan dengan Ramadan dan Idulfitri, inflasi saat Iduladha umumnya lebih rendah, kecuali pada 2022,” ujarnya.

Pudji menambahkan, cabai rawit dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada momen Iduladha. Sedangkan pada Mei 2025, tomat, beras, dan ketimun menjadi komoditas bergejolak yang turut memicu inflasi.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) hingga 13 Juni 2025, indeks perkembangan harga (IPH) pada minggu kedua Juni 2025 menunjukkan bahwa 14 provinsi mengalami kenaikan, satu provinsi stabil, dan 23 provinsi mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya. Beras dan daging ayam ras menjadi komoditas utama penyebab kenaikan IPH di 14 provinsi tersebut.

Pemprov Lampung terus memantau dinamika harga dan berkomitmen mendukung langkah pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga dan keberlanjutan program-program prioritas nasional.

Tinggalkan Balasan