Prof. Lusmeilia hadir langsung di lokasi keberangkatan mahasiswa untuk memberikan arahan sebelum aksi dimulai. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban, keselamatan, dan nama baik universitas saat menyampaikan aspirasi di ruang publik.
“Mahasiswa Unila harus senantiasa menjaga diri, saling melindungi, dan tertib dalam menyampaikan aspirasinya. Hindari segala bentuk tindakan anarkis,dan jika kondisi dirasa tidak kondusif, lebih baik mundur,” ujar Prof. Lusmeilia.
Lebih lanjut, Rektor Unila menegaskan pihak kampus siap memfasilitasi ruang dialog apabila masih ada aspirasi yang belum tersampaikan. “Unila akan membuka ruang diskusi. Setiap aspirasi yang disampaikan akan kami catat untuk kemudian diteruskan kepada pemerintah,” tambahnya.
Pelepasan mahasiswa ini menjadi wujud dukungan Unila terhadap kebebasan berpendapat sekaligus menekankan pentingnya penyampaian aspirasi secara santun, tertib, dan konstruktif sebagai bagian dari proses demokrasi.