Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Emas Terkoreksi dari Rekor Tertinggi

New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (17/10) waktu setempat, didorong oleh meredanya kekhawatiran terhadap kondisi bank-bank regional serta sinyal positif dari hubungan dagang AS–China.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 238,37 poin atau 0,52 persen ke level 46.190,61. Indeks S&P 500 menguat 34,94 poin (0,53 persen) ke 6.664,01, sementara Nasdaq Composite bertambah 117,44 poin (0,52 persen) ke 22.679,98. Ketiga indeks sempat bergerak fluktuatif di awal sesi perdagangan.

Kekhawatiran pasar terhadap potensi krisis kredit di sektor perbankan mulai mereda setelah Zions Bank melaporkan kerugian pinjaman sekitar USD 50 juta pada kuartal III 2025, dan Western Alliance menggugat sebuah perusahaan investasi yang diduga melakukan penipuan. Kondisi tersebut mendorong indeks saham perbankan regional KBW naik 1,7 persen, setelah sehari sebelumnya anjlok 5 persen.

“Butuh waktu semalaman untuk menenangkan pasar, namun kekhawatiran terhadap sektor perbankan regional tampaknya berlebihan. Secara keseluruhan, sektor keuangan masih kokoh, hanya beberapa perusahaan yang menghadapi tekanan individual,” ujar Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di Carson Group, dikutip dari Reuters, Senin (20/10).

Dari sisi geopolitik, tensi perang dagang AS–China turut mereda setelah Presiden Donald Trump memastikan bahwa wacana tarif 100 persen untuk produk impor asal China tidak akan diterapkan. Trump juga mengonfirmasi rencana pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dua pekan mendatang di Korea Selatan.

Musim laporan keuangan kuartal III juga memberi dorongan positif. Dari sekitar 58 persen perusahaan anggota S&P 500 yang telah melaporkan hasil keuangan, 86 persen di antaranya mencatat kinerja di atas ekspektasi. Analis kini memperkirakan pertumbuhan laba kuartal ketiga S&P 500 mencapai 9,3 persen secara tahunan (YoY), naik dari proyeksi 8,8 persen pada awal Oktober.

Di sisi lain, bursa saham Eropa ditutup melemah karena investor masih cenderung berhati-hati terhadap potensi tekanan kredit di sektor perbankan AS. Indeks MSCI global turun tipis 0,02 persen ke 984,18, STOXX 600 Eropa melemah 0,95 persen, FTSEurofirst 300 turun 0,91 persen, dan MSCI Emerging Markets terkoreksi 1,22 persen. Di Asia, indeks Nikkei Jepang juga melemah 1,44 persen, sementara bursa kawasan turun rata-rata 1,24 persen.

Pasar obligasi menunjukkan penguatan imbal hasil (yield) seiring meningkatnya optimisme ekonomi AS. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke 4,00 persen, tenor 30 tahun ke 4,60 persen, dan tenor 2 tahun ke 3,46 persen. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,16 persen ke 98,42, euro melemah 0,15 persen menjadi USD 1,1669, dan dolar terhadap yen menguat tipis 0,04 persen ke 150,48.

Dari pasar komoditas, harga minyak dunia ditutup sedikit menguat, namun masih melemah secara mingguan akibat ketidakpastian pasokan global. Minyak mentah WTI naik 0,14 persen ke USD 57,54 per barel, dan Brent menguat 0,38 persen ke USD 61,29 per barel.
Sementara itu, harga emas terkoreksi dari rekor tertingginya karena penguatan dolar. Emas spot turun 2,19 persen menjadi USD 4.230,60 per ons, dan emas berjangka AS turun 1,3 persen ke USD 4.224,60 per ons.

Tinggalkan Balasan