You are currently viewing Kisah Sukses Diva Annisa Fitri: dari SEA Teacher hingga Duta Wisata Lampung

Kisah Sukses Diva Annisa Fitri: dari SEA Teacher hingga Duta Wisata Lampung

Bandar Lampung – Diva Annisa Fitri, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila), berhasil meraih prestasi luar biasa dengan mengikuti SEA Teacher Program di Filipina dan terpilih sebagai Duta Wisata Lampung 2024.

Melalui komitmennya terhadap pendidikan dan budaya, Diva membuktikan bahwa mahasiswa dapat memberikan kontribusi signifikan, baik di tingkat lokal maupun internasional. Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya memperkaya keahliannya, tetapi juga membentuknya menjadi individu yang tangguh dan penuh inspirasi.

Diva terpilih sebagai salah satu peserta SEA Teacher di Filipina melalui proses seleksi yang ketat. Ia melalui berbagai tahap, seperti pemberkasan, microteaching, dan wawancara, hingga akhirnya diterima di Universitas Santo Tomas, salah satu universitas terkemuka di Filipina.

Selama mengikuti program tersebut, Diva menghadapi tantangan adaptasi budaya dan manajemen waktu. Namun, ia melihat hal tersebut sebagai pengalaman berharga.

“Saya belajar banyak tentang pentingnya adaptasi dan penghargaan terhadap budaya lain. Selain itu, pendekatan pembelajaran di Filipina yang lebih aktif dan berbasis teknologi memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat,” ujar Diva dalam wawancara, Sabtu (14/12/2024).

Selain prestasi internasional, Diva juga mengharumkan nama daerahnya sebagai Duta Wisata Lampung 2024. Gelar ini diraihnya melalui ajang Muli Mekhanai, di mana ia terpilih untuk mewakili budaya dan identitas Lampung di tingkat yang lebih luas.

Sebagai Duta Wisata Lampung, Diva bertugas untuk mempromosikan potensi wisata Lampung, khususnya sektor pariwisata baharinya. Ia menyoroti keunikan objek wisata Lampung, seperti Teluk Kiluan dengan lumba-lumbanya, Teluk Pahawang dengan keindahan bawah laut, dan Pulau Tegal Mas yang eksotis.

“Motivasi saya menjadi Duta Wisata adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Lampung memiliki potensi luar biasa. Saya ingin masyarakat, khususnya generasi muda, bangga terhadap budaya lokal dan ikut melestarikannya,” tuturnya.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi, peserta program internasional, dan Duta Wisata, Diva menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola waktu. Dengan metode time blocking dan teknik Pomodoro, ia berhasil menyelesaikan semua tanggung jawabnya dengan efektif tanpa merasa kewalahan.

“Saya biasanya fokus pada kuliah dan tugas di pagi hari, lalu mengurus kegiatan Duta Wisata atau Humas Unila di siang hari. Malam hari saya gunakan untuk mereview tugas dan persiapan lainnya. Fleksibilitas yang terencana membantu saya tetap produktif,” ungkap Diva.

Kedua pengalaman ini, menurut Diva, sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dirinya. Sebagai Duta Wisata, ia belajar tentang kepemimpinan, pentingnya representasi budaya, dan rasa bangga terhadap identitas daerah. Sementara itu, SEA Teacher Program mengajarkannya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, menghadapi tantangan global, dan menghargai perbedaan.

Diva juga memiliki pesan untuk mahasiswa lain: “Being a student is a privilege. Jangan ragu untuk mencoba hal baru, baik itu bergabung dalam organisasi, mengikuti program MBKM, atau kompetisi. Masa kuliah adalah waktu terbaik untuk belajar, bertumbuh, dan memperluas jaringan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan teruslah berkontribusi.”

Dua pengalaman besar ini telah membentuk karakter Diva, dari kepemimpinan sebagai Duta Wisata hingga kemampuan adaptasi yang ia pelajari selama di Filipina. Ia meyakini bahwa setiap mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, baik di tingkat lokal maupun global.

Tinggalkan Balasan