FKIP Unila Gelar Karnaval dan Muhibah Seni dalam Rangka Dies Natalis ke-57

LAMPUNG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) sukses menyelenggarakan karnaval dan muhibah seni dalam rangka Dies Natalis ke-57 FKIP Unila, Selasa, 18 Februari 2025.

Kegiatan dilaksanakan di pelataran rumah adat FKIP dan merupakan karnaval serta muhibah seni ketiga yang diselenggarakan sejak 2023. Kegiatan ini tidak hanya merayakan dies natalis FKIP, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari kreativitas dan kecintaan sivitas akademika terhadap budaya bangsa.

Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., Rektor Unila, hadir dan membuka acara tersebut. Para tamu undangan turut memeriahkan acara dengan mengenakan baju adat dan perhiasan.

Kegiatan dimulai dengan penjemputan Rektor melalui carnaval on road menuju rumah adat, dilanjutkan dengan penampilan tari Zapin kreasi dari mahasiswa Program Studi (prodi) Pendidikan Tari Unila.

Inovasi terbaru pada tahun ini adalah senam Unila Be Strong, yang dipersembahkan mahasiswa pendidikan bahasa dan tari serta pendidikan jasmani. Senam ini bertujuan untuk membangun kebiasaan hidup sehat di lingkungan kampus.

Selain itu, carnaval on street turut meriah dengan penampilan “The Various of Lampung” dan yel-yel barisan karnaval dari berbagai perwakilan mahasiswa jurusan dan prodi FKIP Unila.

Kegiatan juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan, salah satunya adalah fashion show tapis Lampung futuristik, yang menjadi bentuk pelestarian kain tapis sebagai ciri khas budaya lokal.

Rektor Unila menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, peserta, dan pihak yang berkontribusi dalam acara ini. Acara ini selalu berinovasi untuk membangun semangat nasionalisme dan mengasah kreativitas seni.

“Acara yang sudah berlangsung untuk ketiga kalinya ini semakin menunjukkan FKIP Unila terus berinovasi dalam membangun semangat nasionalisme dan mengasah kreativitas seni mahasiswa serta akademisi dengan penuh dedikasi,” ujar Prof. Lusmeilia.

Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Dekan FKIP Unila juga berharap kegiatan ini dapat mempererat sinergitas seluruh warga FKIP Unila serta memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas seni dan budaya lokal.

“Harapan saya melalui kegiatan ini terbentuk budaya sinergitas dan kolaborasi yang kuat di seluruh warga FKIP Unila, serta memberi ruang bagi kami untuk menggali dan menampilkan keanekaragaman seni dan budaya yang ada di Provinsi Lampung,” pungkasnya.

 

FKIP Unila Jalin Kerja Sama Internasional dengan Robert Gordon University

Lampung – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menerima kunjungan delegasi dari Robert Gordon University (RGU), Skotlandia, dalam rangka penjajakan kerja sama akademik. Kegiatan ini berlangsung di Aula K dan Ruang Dekan FKIP Unila pada Senin (17/02/2025).

Kunjungan ini dihadiri oleh Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama, Dr. Riswandi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., serta Yanuar Dwi Prastyo, Ph.D. Sementara itu, delegasi dari Robert Gordon University terdiri dari Paul McBean, Iain Duff, dan Miranda Hough. Selain itu kegiatan ini diikuti 200 mahasiswa FKIP Unila

Tujuan utama kunjungan ini adalah penjajakan kerja sama antara FKIP Unila dan Robert Gordon University dalam berbagai bidang, di antaranya:
• Pertukaran mahasiswa guna meningkatkan pengalaman akademik dan wawasan global.
• Pertukaran dosen dan staf akademik untuk memperkaya metode pembelajaran dan penelitian.
• Kolaborasi penelitian bersama yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
• Penyelenggaraan seminar dan webinar internasional untuk memperluas wawasan akademik mahasiswa dan dosen.

Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., menyambut baik kerja sama ini dan berharap agar dapat segera diimplementasikan dalam berbagai bentuk kolaborasi konkret.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan Robert Gordon University. Kolaborasi ini harus segera diwujudkan melalui berbagai kegiatan akademik seperti sharing session dan seminar bersama. Selain itu, kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 1, yaitu mendorong lebih banyak lulusan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Dr. Albet.

Lebih lanjut, Dr. Albet juga mengundang Robert Gordon University untuk ikut berpartisipasi dalam Summer Camp FKIP Unila 2025, yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2025.

Selain pertemuan dengan pimpinan FKIP Unila, delegasi Robert Gordon University juga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa FKIP Unila dengan tema “Study and Career Opportunities at Robert Gordon University”.

Dalam sesi ini, Paul McBean, Iain Duff, dan Miranda Nandana menjelaskan berbagai peluang studi di Robert Gordon University, mulai dari program beasiswa, kesempatan magang internasional, hingga prospek karier bagi lulusan.

Para mahasiswa FKIP Unila menyambut sesi ini dengan antusias dan aktif bertanya mengenai peluang studi di luar negeri serta langkah-langkah yang perlu dipersiapkan untuk melanjutkan studi di universitas internasional.

Sebagai tanda penghormatan dan simbol kerja sama, FKIP Unila menyerahkan cinderamata berupa selendang tapis dan plakat kepada delegasi Robert Gordon University. Cinderamata ini diberikan langsung oleh Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., kepada perwakilan delegasi.

Melalui kunjungan ini, FKIP Unila berharap dapat semakin memperkuat jejaring internasional, meningkatkan kualitas akademik, serta membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan diri di tingkat global.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan FKIP Unila sebagai fakultas yang unggul dan berdaya saing di kancah internasional.

 

FKIP Unila Bersama Edu Fun Gelar Edu Festival 2025, Siapkan Generasi Z Hadapi Dunia Profesional

Lampung – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Edu Fun sukses menyelenggarakan Edu Festival 2025 yang mengusung kegiatan Talkshow About Career. Acara ini berlangsung di Aula K FKIP Unila pada Senin (17/01/2025) dan diikuti oleh 200 mahasiswa FKIP Unila.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FKIP Unila Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Hermi Yanzi, S.Pd, M.Pd., Kurniawan Tri Anggoro Direktur Utama PT. Bestari Media Asia, dan M Satria Putra (Head Digital Marketing Tunas Honda. Selain itu kegiatan ini diikuti 200 mahasiswa FKIP Unila.

Edu Festival 2025 menghadirkan berbagai narasumber inspiratif dengan tujuan memberikan panduan berharga bagi Generasi Z FKIP dalam membangun etos kerja, menemukan passion, serta menyiapkan mental dalam menghadapi dunia profesional yang penuh tantangan.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya dalam membantu mahasiswa FKIP Unila untuk membangun karakter profesionalisme sejak dini. Menurutnya, sebagai calon pendidik, mahasiswa harus memiliki kemampuan adaptasi dan ketangguhan dalam merancang karier agar mampu menjadi teladan bagi generasi penerus.

“Melalui Edu Festival ini, mahasiswa tidak hanya mendapat wawasan tentang dunia kerja, tetapi juga kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas melalui Kompetisi Content Creator 2025,” ujar Dr. Albet.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kompetisi tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa FKIP Unila untuk berkarya melalui konten positif serta membuka peluang emas bagi pemenang untuk berkarier di institusi kreatif, Gen One Honda.

Sesi talkshow menghadirkan Kris Kurnianto, COO dari PT. Tunas Dwipa Matra, yang berbagi pengalaman serta wawasan terkait tantangan yang dihadapi Generasi Z dalam dunia kerja. Dalam pemaparannya, ia menyoroti tantangan utama yang sering dihadapi generasi muda, seperti kurangnya kepercayaan diri dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.

“Banyak dari Gen Z yang memiliki potensi besar, tetapi masih ragu dengan kemampuan mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan keterampilan, dan terus belajar agar bisa sukses di dunia kerja,” ujar Kris Kurnianto.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Diskusi interaktif ini memberikan wawasan mendalam tentang strategi menghadapi dunia profesional, pentingnya soft skills, serta bagaimana membangun personal branding yang kuat.

Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dalam berbagi ilmu dan inspirasi bagi mahasiswa, Dr. Riswandi, M.Pd., secara simbolis menyerahkan cinderamata berupa selendang tapis dan plakat kepada Kris Kurnianto.
Dengan berakhirnya Edu Festival 2025, FKIP Unila berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dalam menyiapkan diri menghadapi dunia kerja serta mendorong mereka untuk lebih percaya diri dalam meraih kesuksesan di masa depan.

 

Unila Tuan Rumah Kongres dan Konfernas PERHEPI ke-XIX

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menjadi tuan rumah untuk Kongres ke-XIX dan Konferensi Nasional (Konfernas) XX Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), yang diselenggarakan di Hotel Emersia pada 13 hingga 15 Februari 2025.

Rektor Lantik Pejabat Baru Tahap Tiga Berdasarkan Perubahan SOTK

LAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., melantik pejabat tahap tiga di lingkungan Unila pada Rabu, 12 Februari 2025, di ruang sidang lantai empat rektorat.

Pelantikan dilakukan berdasarkan perubahan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Unila sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2024.

Pejabat yang dilantik antara lain, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dr. Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd., Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Bayzoni, S.T., M.T., yang menggantikan Dr. Eng. Khairudin, S.T., M.Sc., Kepala UPA Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Dr. Eng. Ir. Mardiana, S.T., M.T., IPM.

Selanjutnya, Kepala UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (PKK) Dr. Usep Syaipudin, S.E., M.S.Ak., Kepala UPA Bimbingan Konseling Prof. Dr. Novita Tresiana, S.Sos., M.Si., dan Kepala UPA Layanan Uji Kompetensi Prof. Dr. Amrizal, S.T., M.T., serta Dr. Rinawati, S.Si., M.Si., sebagai Kepala UPA Laboratorium Terpadu menggantikan Prof. Dr. La Zakaria, S.Si., M.Sc.

Rektor dalam sambutannya berharap pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik serta berkontribusi aktif dalam meningkatkan layanan akademik di universitas.

Keberadaan UPA yang baru diharapkan dapat mendukung Unila untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan berdaya saing. “Pejabat UPA yang baru adalah penunjang kami untuk mewujudkan kemandirian perguruan tinggi,” ungkapnya.

Rektor juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pejabat lama atas dedikasi mereka dan berharap pejabat yang telah selesai masa jabatannya dapat memberi arahan dan masukan kepada pejabat baru agar Unila semakin maju.

 

Mahasiswa KKN dan Kebangkitan Pasar Priangan Baru

Lampung – Apa jadinya jika sebuah lapangan voli disulap menjadi pusat ekonomi desa? Inilah yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Desa Priangan Baru, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara. Dengan semangat inovasi dan gotong royong, mereka menginisiasi kembali pasar mingguan yang sempat tertunda selama hampir delapan tahun.

Program ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN Unila yang terdiri dari M. Syauqi Alghozali, Aina Mardhiyah, Adria Laras Ramadhania, Ihsanuddin Fadillah, Aileen Novia Sukiyono, Meidiyana, dan Benaya, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. La Zakaria, S.Si., M.Sc. Mereka bekerja sama dengan warga desa dan pemerintah setempat untuk merealisasikan program ini dengan mengusung slogan ’’Desa Mandiri, Generasi Beraksi’’.

Adapun pasar mingguan tersebut baru diresmikan pada Kamis, 07 Februari 2025 oleh Camat Martutiyana, SH., MM. Hal ini juga merupakan wujud nyata impian Kepala Desa Very Begsu yang telah direncanakan 7-8 tahun lalu.

Berdasarkan wawancara dengan Benaya, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini, latar belakang pasar mingguan muncul karena kebutuhan warga terhadap pusat ekonomi lokal. Namun, keterbatasan lahan menjadi kendala utama.

“Dulu sulit mencari lokasi yang pas untuk pasar, tapi akhirnya kami menggunakan lapangan voli sebagai tempat awal. Solusi lainnya, kami memanfaatkan halaman warga dan jalan setapak untuk menampung lebih banyak pedagang,” jelas Benaya.

Dengan keterbatasan tersebut, pasar berhasil menampung lebih dari 90 lapak dengan berbagai jenis dagangan seperti makanan, sayur, ikan, daging dan lain-lain.

Inisiatif ini mendapat respons luar biasa. Sebelum 31 Januari 2025, hanya 20 pedagang yang mendaftar. Namun, saat uji coba pertama pasar mingguan digelar, jumlahnya melonjak drastis. Banyak pedagang yang tertarik setelah melihat lokasi strategis pasar, yang berada di jalur utama desa. Selain itu, pedagang membagikan pengakaman menarik di Facebook dan WhatsApp dan menjadi salah satu faktor pedagang baru tertarik untuk bergabung.

Tak hanya pedagang, warga desa pun menyambut pasar ini dengan antusias. Sebelumnya, mereka harus berbelanja ke pasar di Kota Bumi atau Bukit Kemuning. Kini, mereka punya pilihan lebih dekat dan lebih nyaman.

“Pasar ini sangat membantu, warga tidak perlu jauh-jauh lagi untuk belanja kebutuhan sehari-hari, dan setidaknya mereka memiliki pilihan pasar yang lebih strategis, serta besar harapan mereka bahwa pasar ini memiliki potensi untuk memajukan desa.” tambah Benaya.

Selain itu, beberapa warga yang sebelumnya tidak memiliki usaha pun kini mulai berdagang, menunjukkan dampak ekonomi yang positif dari keberadaan pasar ini.

Adapun profil pedagang yang tergabung per 07 Februari 2025 sebanyak 18,3 % yang berasal dari Desa Priangan baru dan sisanya dari luar desa.

Dari sisi pengelolaan, pasar ini melibatkan karang taruna sebagai pengelola utama. Struktur organisasi telah dibentuk, terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, serta seksi parkir, kebersihan, dan keamanan. Dengan sistem retribusi ringan sebesar Rp5.000 per lapak per minggu, dana yang terkumpul digunakan untuk pengelolaan dan pemeliharaan pasar.

Kendala lain yang dihadapi adalah infrastruktur, seperti lahan parkir dan sanitasi. Saat ini, parkir masih menggunakan lahan warga, sementara fasilitas sanitasi mengandalkan toilet yang tersedia di rumah-rumah warga sekitar. Untuk mengatasi keterbatasan ini, kepala desa telah merencanakan pembelian lahan khusus untuk pasar di masa depan, yang nantinya diharapkan menjadi pusat ekonomi desa yang lebih besar.

Dengan semangat mahasiswa KKN Unila dan dukungan warga setempat, pasar mingguan Desa Priangan Baru bukan sekadar tempat berdagang, tapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa. Sebuah pasar rakyat yang hidup, transaksi yang ramai, dan warga yang bersemangat, itulah gambaran terkini Desa Priangan Baru. Selama bertahun-tahun, impian membangun pasar mingguan tertahan karena berbagai kendala, terutama keterbatasan lahan.

Dengan perencanaan matang dan kolaborasi yang erat, pasar ini berpotensi menjadi pusat ekonomi yang terus berkembang, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka peluang usaha baru bagi warga setempat.

Mahasiswa KKN desa Priangan Baru berharap keberlanjutan pasar minggu ini tetap berjalan tanpa kehadiran mereka secara langsung.

”Kami berharap pasar mingguan dapat dilanjutkan meskipun tidak ada mahasiswa KKN yang hadir secara langsung, dan untuk karang taruna dapat menjalankan pasar minggian dengan baik sehingga desa Priangan Baru semakin maju sesuai dengan slogan kita ’’Desa Mandiri, Generasi Beraksi.” Tutup Benaya dalam wawancara 11 Februari 2025.

OJK Gelar Edukasi di Desa Sinar Banten Bersama Mahasiswa KKN Universitas Lampung

Lampung Tengah – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bekerja sama dengan mahasiswa KKN Universitas Lampung (unila) mengadakan kegiatan edukasi untuk masyarakat Desa Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa tersebut. Acara bertajuk “Sosialisasi Cerdas Finansial: Waspada Pinjaman Online Ilegal dan Ancaman Judi Online” dihadiri oleh sekitar 100 peserta, yang terdiri dari mahasiswa/i, dosen pembimbing, perangkat desa, dan warga setempat.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Sinar Banten ini dibuka oleh Bapak Pandu Silaban, S.TP., Camat Kecamatan Bekri, Dr. Maya Riantini, S.P., M.Si., dosen pembimbing lapangan dari Universitas Lampung, serta Kepala Desa Sinar Banten.

Analis Junior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK menyampaikan materi terkait peran kelembagaan OJK, serta pentingnya kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal, investasi ilegal, dan judi online. Selain itu, juga dipaparkan informasi mengenai Indonesia Anti-Scam Center (IASC) sebagai saluran pelaporan tindak pidana penipuan di sektor jasa keuangan yang digagas oleh Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI).

Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih layanan keuangan yang aman dan terpercaya. Hal ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari bahaya aktivitas ilegal dan membuat mereka lebih bijak dalam mengelola keuangan, sekaligus meningkatkan literasi keuangan di desa. “Praktik keuangan ilegal dapat merugikan masyarakat, baik secara finansial maupun sosial,” ujar Otto.

Pandu Silaban, Camat Kecamatan Bekri, juga memberikan apresiasi kepada OJK atas kegiatan ini. Ia berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat lebih memahami risiko yang ditimbulkan oleh pinjaman online ilegal, investasi ilegal, dan judi online. “Semoga dengan inisiatif OJK bersama mahasiswa KKN Universitas Lampung ini, masyarakat lebih waspada dan dapat mengambil keputusan yang lebih bijak terkait keuangan,” tambahnya.

 

OJK Gelar Edukasi di Desa Sinar Banten Bersama Mahasiswa KKN Universitas Lampung

Lampung Tengah – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bekerja sama dengan mahasiswa KKN Universitas Lampung (unila) mengadakan kegiatan edukasi untuk masyarakat Desa Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa tersebut. Acara bertajuk “Sosialisasi Cerdas Finansial: Waspada Pinjaman Online Ilegal dan Ancaman Judi Online” dihadiri oleh sekitar 100 peserta, yang terdiri dari mahasiswa/i, dosen pembimbing, perangkat desa, dan warga setempat.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Sinar Banten ini dibuka oleh Bapak Pandu Silaban, S.TP., Camat Kecamatan Bekri, Dr. Maya Riantini, S.P., M.Si., dosen pembimbing lapangan dari Universitas Lampung, serta Kepala Desa Sinar Banten.

Analis Junior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK menyampaikan materi terkait peran kelembagaan OJK, serta pentingnya kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal, investasi ilegal, dan judi online. Selain itu, juga dipaparkan informasi mengenai Indonesia Anti-Scam Center (IASC) sebagai saluran pelaporan tindak pidana penipuan di sektor jasa keuangan yang digagas oleh Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI).

Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih layanan keuangan yang aman dan terpercaya. Hal ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari bahaya aktivitas ilegal dan membuat mereka lebih bijak dalam mengelola keuangan, sekaligus meningkatkan literasi keuangan di desa. “Praktik keuangan ilegal dapat merugikan masyarakat, baik secara finansial maupun sosial,” ujar Otto.

Pandu Silaban, Camat Kecamatan Bekri, juga memberikan apresiasi kepada OJK atas kegiatan ini. Ia berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat lebih memahami risiko yang ditimbulkan oleh pinjaman online ilegal, investasi ilegal, dan judi online. “Semoga dengan inisiatif OJK bersama mahasiswa KKN Universitas Lampung ini, masyarakat lebih waspada dan dapat mengambil keputusan yang lebih bijak terkait keuangan,” tambahnya.

 

Mahasiswa KKN Unila Kenalkan Geowisata lewat Peningkatan Fasilitas dan Digitalisasi

LAMPUNG – Dalam upaya mendukung pengembangan wisata lokal, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) meluncurkan program “Optimalisasi Potensi Geowisata Batu Granit Indah Melalui Peningkatan Fasilitas dan Promosi Digital”. Program ini dilaksanakan pada dua lokasi utama di kawasan geowisata Batu Granit Indah dan Balai Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, pada Senin, 3 Februari 2025.

Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan daya tarik wisata Batu Granit Indah dengan menyediakan fasilitas pendukung seperti papan petunjuk rute perjalanan dan papan informasi geologi. Selain itu, tim KKN juga mengembangkan strategi promosi digital dengan memanfaatkan media sosial, seperti Instagram [@geowisata_batugranitindah], untuk memperkenalkan destinasi wisata ini ke khalayak yang lebih luas.

Batu Granit Indah, yang juga dikenal dengan nama Batu Tumpang, memiliki keunikan bentukan bukit sisa erosi dari batuan keras (morfologi monadnock) yang sangat menarik dari segi geologi maupun fotografi. Namun, kawasan ini masih kurang dikenal oleh masyarakat umum dan fasilitas pendukungnya juga terbatas. Untuk itu, tim KKN berupaya mengoptimalkan potensi wisata ini dengan menyediakan plang informasi, banner edukasi geologi, serta kode QR yang dapat dipindai dan mengarah ke rute perjalanan yang dapat diakses melalui Google Maps.

Sebelum program ini dijalankan, fasilitas yang ada di Batu Granit Indah hanya berupa pondok istirahat dan toilet yang sangat terbatas. Dengan adanya pemasangan papan informasi dan petunjuk arah di titik-titik strategis, pengunjung kini dapat menavigasi kawasan wisata dengan lebih mudah tanpa khawatir tersesat.

Masyarakat setempat, termasuk remaja Karang Taruna dan perangkat desa, menyambut antusias program ini. Kepala Desa Purwodadi Dalam, Ngadiran, S.Pd., menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kawasan wisata ini dan berharap ada investor yang tertarik untuk mengelola kawasan tersebut.

“Desa Purwodadi Dalam memiliki potensi wisata yang besar, khususnya taman wisata Granit Indah yang terletak di wilayah PTPN Unit Bergen. Meskipun saat ini kami belum dapat mengelola taman wisata tersebut, kami sangat mendukung jika ada pihak investor yang ingin mengelola kawasan ini. Akses jalan menuju taman wisata tersebut sangat dekat dengan Desa Purwodadi Dalam,” ujar Ngadiran.

Tim KKN menghadapi tantangan dalam pelaksanaan program ini, terutama saat melakukan observasi langsung ke lokasi untuk memperoleh data yang akurat. Namun, tantangan tersebut berhasil diatasi dengan observasi lapangan dan wawancara dengan warga sekitar.

Program ini digagas oleh tim KKN Unila yang terdiri dari Deli Rizkiani, Zefanya Kevin Arfaldo, Muhammad Dafa Ananta, Rahma Azizah, Tammia, dan Fladisya Putri Mahardika, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dr. Winda Trijayanthi Utama, S.Ked., S.H., MKK.

Melalui program ini, diharapkan Geowisata Batu Granit Indah dapat semakin dikenal luas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam segi edukasi geologi maupun pengembangan sektor pariwisata. Tim KKN berharap upaya ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat bagi keberlanjutan wisata di Desa Purwodadi Dalam.

“Kami berharap dengan adanya program ini, Geowisata Batu Granit Indah dapat berkembang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, serta memperkuat sektor pariwisata yang mengedepankan unsur geologi yang luar biasa. Pemerintah desa dan masyarakat pun menyambut baik inisiatif ini, dan kami berharap upaya ini terus berlanjut di masa depan,” ujar tim KKN Unila.

 

Mahasiswa KKN Unila Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit sebagai Pestisida Alami di Desa Sumbersari

Lampung Tengah – Gagal panen yang melanda lahan sawit seluas 1,5 hektar di Desa Sumbersari akibat serangan hama sawit selama beberapa tahun terakhir, menjadi latar belakang dilaksanakannya Sosialisasi dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit sebagai Pestisida Alami Bersumber Nabati dan Mikroorganisme Lokal. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 2025, yang bertempat di Desa Sumbersari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah pada Sabtu, 25 Januari 2025.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa serta dosen dari Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung sebagai narasumber. Para dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Syaiful Bahri, S.Si., M.Si., Dr. Sonny Widiarto, M.Sc., Rinawati, S.Si., M.Si., Ph.D., Dr. Yuli Ambarwati, S.Si., M.Si., dan Devi Nur Anisa, S.Pd., M.Sc., yang menyampaikan materi tentang pembuatan pupuk dan pestisida alami.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja kelompok KKN yang terdiri dari Prabu Sriwijaya Soedjadi, Andi Kurniawan, Sherina Rachmadani, Dela Sylviayani, Gustina Wulan Sari, Bulan Surya Ramadhani, dan M. Azizan Habibi. Dosen pembimbing mereka adalah Ubaidai, M.T. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan solusi bagi masyarakat, terutama pemilik kebun sawit, untuk mengatasi masalah serangan hama Oryctes rhinoceros dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae sebagai agen pengendali hama.

Kegiatan dimulai dengan pembahasan mengenai fluktuasi pH air yang mempengaruhi metabolisme tanaman, khususnya tanaman sawit. Untuk mengatasi masalah ini, para mahasiswa mengajarkan pembuatan pupuk organik dari limbah sawit cair, daun sambiloto, buah bintaro, tembakau, dan daun pepaya. Penelitian di FMIPA Unila menunjukkan bahwa pupuk organik ini efektif, dengan hasil yang dapat diamati setelah delapan bulan.

Selain itu, mereka juga mendemonstrasikan cara pembuatan pestisida alami dengan memanfaatkan puntung rokok yang telah dibakar. Puntung rokok tersebut dicampurkan dengan air panas dengan perbandingan 1:15 untuk menghasilkan pestisida yang ramah lingkungan.

Prabu Sriwijaya Soedjadi, salah satu mahasiswa KKN, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan hasil produksi tanaman sawit di Desa Sumbersari. “Pupuk dan pestisida ini tidak hanya bermanfaat untuk sawit, tetapi juga untuk tanaman komoditas lain seperti singkong, terong, cabai, dan pepaya yang ada di desa ini,” ungkapnya.

Para mahasiswa berharap bahwa dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida alami, dampak negatif dari penggunaan bahan kimia pada tanah pertanian dapat berkurang. “Kami ingin mengurangi efek samping dari penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi pada lahan pertanian masyarakat,” tambahnya.

Setelah sosialisasi ini, rencana tindak lanjut adalah melakukan pemantauan terhadap lahan yang telah diberikan pestisida dan pupuk organik. Pemantauan ini akan dilakukan secara intensif dalam waktu delapan bulan ke depan, bekerja sama dengan Kepala Desa Sumbersari.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sumbersari dapat memanfaatkan ilmu yang telah dipelajari dan mengembangkan kemandirian dalam pembuatan pupuk dan pestisida organik, sehingga dapat mengurangi kerusakan pada lahan dan meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.

 

Pengenalan Budidaya Maggot oleh Mahasiswa KKN Unila

Lampung – Dalam rangka mengelola limbah organik secara berkelanjutan, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) melaksanakan program Budidaya Maggot di Balai Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa, 21 Januari 2025.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF) dalam pengolahan sampah organik sekaligus memberikan alternatif pakan ternak yang bernutrisi tinggi. Maggot, yang merupakan larva dari Black Soldier Fly, dapat mengurai sampah organik dengan cepat, menghasilkan pakan ternak berkualitas, dan memberikan pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian.

Proses budidaya maggot dimulai dengan menyiapkan media dari sampah organik, kemudian menempatkan telur BSF pada media tersebut dan merawat larva hingga siap dipanen. Maggot yang sudah mencapai ukuran optimal dapat digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk kompos.

Program ini digagas oleh mahasiswa KKN Unila Desa Kuripan, yang terdiri dari Arip Saputra, Hasyim Adhafizh Sofyan, Putri Febrianti Pratiwi, Rosa Riski Ramadani, Marzhelliana, Asda Arwa Zahiya, dan Aulia Nisya, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. D. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S.

Masyarakat Desa Kuripan menyambut antusias program ini, yang memberikan solusi dalam pengelolaan sampah organik dan membuka peluang usaha baru. Beberapa warga pun mulai tertarik mencoba budidaya maggot setelah melihat manfaatnya dalam mengurangi limbah dan menyediakan pakan ternak dengan biaya lebih rendah.

Namun, tantangan juga muncul, seperti minimnya pemahaman awal masyarakat mengenai budidaya maggot dan kebiasaan membakar sampah yang masih berlaku di beberapa dusun. Untuk mengatasi hal ini, tim KKN mengadakan sosialisasi dan pelatihan langsung, serta memberikan panduan lengkap agar warga lebih mudah menerapkan metode tersebut.

Program Budidaya Maggot ini tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga memberikan edukasi dan praktik langsung kepada masyarakat. Program ini menunjukkan bahwa sampah organik bukanlah hal yang harus dibuang, melainkan dapat menjadi sumber daya bernilai ekonomi. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan, masyarakat kini lebih memahami pentingnya pengelolaan limbah organik secara bijak dan berkelanjutan.

Diharapkan, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Kuripan tentang pentingnya pengelolaan limbah organik yang bernilai ekonomi. Dengan inovasi sederhana seperti budidaya maggot, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk kesejahteraan bersama.

“Tim KKN berharap masyarakat dapat melihat bahwa inovasi sederhana, seperti budidaya maggot, dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan ekonomi. Dengan sedikit usaha dan kesabaran, pengelolaan sampah organik bisa menjadi peluang usaha baru yang menguntungkan tanpa harus mengubah kebiasaan secara drastis. Semoga program ini dapat terus berkembang di Desa Kuripan di masa depan,” pesan tim KKN.

 

Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Mahasiswa KKN Unila Olah Limbah Durian dan Gulma Menjadi Solusi

LAMPUNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 Tahun 2025 melaksanakan program inovatif bertajuk “Agrigo” (Agriculture Go) di Desa Gunung Katon, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara, pada Minggu, 19 Januari 2025.

Program ini diinisiasi oleh tim KKN yang terdiri dari Dita Irmawati (Agronomi dan Hortikultura), Dwi Citra Widya Ningsih (Ilmu Administrasi Negara), Artika Ananda Putri Nasutiom (Kedokteran), R Masturina Maulani (Ilmu Komunikasi), Khairunnisa (Peternakan), Khairu Dhiya Athaya (Akuntansi), dan Rakha Khairan Sulthana As’ad (Hukum), dengan pembimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Subian Saidi, M.Si.

Program “Agrigo” melibatkan dua kegiatan utama: pembuatan herbisida nabati dari ekstrak akar alang-alang dan pembuatan kompos dari limbah kulit durian. Tujuan utama program ini adalah untuk mengatasi masalah pertanian di desa, seperti limbah kulit durian yang belum dimanfaatkan secara optimal, serta gulma alang-alang yang mengganggu produktivitas perkebunan kopi.

“Saya sangat tertarik menjalankan program ini karena ini merupakan solusi berkelanjutan yang mengatasi masalah pertanian di desa. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, kita bisa menciptakan pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” ujar Dita Irmawati.

Proses pembuatan herbisida nabati dimulai dengan ekstraksi akar alang-alang yang difermentasi selama 48 jam sebelum dilarutkan dalam air. Walaupun efektivitasnya tidak sekuat herbisida kimia, metode ini jauh lebih ramah lingkungan dan efektif mengendalikan gulma seperti Ageratum conyzoides, Eleusine indica, dan Cyperus rotundus L.

Selain itu, pembuatan kompos dari kulit durian dilakukan dengan mencampur kulit durian dan pupuk kandang dalam lapisan berselang-seling, yang kemudian dibiarkan terurai secara alami. Kompos ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, serta merangsang aktivitas mikroba tanah yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman.

Pelaksanaan program “Agrigo” mendapat dukungan penuh dari warga Desa Gunung Katon, termasuk dari kepala desa yang membantu menyediakan bahan baku. Selain berbagi pengetahuan tentang pembuatan herbisida nabati dan pengomposan, mahasiswa KKN juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari teknik penyambungan pohon kopi langsung dari para petani setempat.

“Pengalaman KKN di Desa Gunung Katon sangat luar biasa. Warga sangat antusias, dan kami bisa saling berbagi ilmu dengan para petani. Kami berharap inovasi ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi pertanian di desa,” tambah Dita.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah pertanian secara lebih efektif dan mengimplementasikan metode pertanian yang ramah lingkungan demi keberlanjutan pertanian di masa depan.

 

Tingkatkan Digitalisasi Desa, Mahasiswa KKN Unila Adakan Sosialisasi dan Pembinaan QRIS untuk Pelaku UMKM di Desa Karang Pucung

LAMPUNG – Penggunaan teknologi kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam mempermudah berbagai kegiatan. Seiring dengan meningkatnya kasus kejahatan yang memanfaatkan teknologi, penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin populer sebagai solusi untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi, khususnya dalam transaksi digital.

Sebagai bagian dari program kerja, mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) mengadakan sosialisasi dan pembinaan QRIS bagi pelaku UMKM di Desa Karang Pucung. Acara ini berlangsung pada Selasa, 21 Januari 2025, di Balai Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan.

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan pelaku UMKM dari berbagai dusun di Desa Karang Pucung, bersama dengan aparatur desa yang turut mendukung kelancaran acara. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan BRI Karang Pucung sebagai narasumber utama. Dalam kesempatan tersebut, peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya QRIS, syarat dan prosedur pembuatan, serta fitur menarik yang ditawarkan oleh aplikasi BRI, Brimo.

Selain itu, dalam sesi yang sama, materi tentang pembuatan Konten for Selling dan edukasi mengenai pencegahan hoaks juga disampaikan. Hal ini bertujuan agar pelaku UMKM lebih waspada terhadap potensi penipuan digital. Kedua program ini dijalankan secara bersamaan, saling mendukung dalam mendorong UMKM menuju digitalisasi yang aman dan cerdas.

Program ini sangat relevan, mengingat Desa Karang Pucung adalah pusat kecamatan Way Sulan, dengan banyak pelaku UMKM yang menggeluti sektor kuliner dan agroindustri pisang. Meskipun demikian, masih banyak pelaku UMKM yang belum mengadopsi digitalisasi, karena kurangnya pemahaman tentang cara penerapannya, sehingga transaksi masih dilakukan secara konvensional.

Antusiasme peserta sangat tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sosialisasi. Mahasiswa KKN juga mendata UMKM yang tertarik untuk mendaftar QRIS dan memberikan pendampingan langsung dalam proses pembuatan.

Menurut salah satu peserta, Lulu, “Yang pasti pembayaran jadi lebih cepat, mudah, dan aman, serta dapat meminimalisir peredaran uang palsu.”

Melalui program ini, mahasiswa KKN berharap dapat membantu memajukan UMKM di Desa Karang Pucung dengan mengelola bisnis mereka secara lebih praktis dan efisien. Selain itu, diharapkan desa ini dapat lebih memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung aktivitas UMKM, demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Karang Pucung.

 

Berdayakan Masyarakat, Tim KKN Unila Kenalkan Inovasi Karbol Sereh Wangi Dan Pelatihan Digital Marketing Produk UMKM

LAMPUNG – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) menggelar kegiatan “Edukasi Pembuatan Karbol Sereh Wangi dan Pelatihan Digital Marketing Produk UMKM” sebagai upaya inovasi produk alternatif pembersih lantai yang ramah lingkungan dan ekonomis, serta mendukung pengembangan usaha masyarakat di Desa Kertosari (x), Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan pada Rabu, 29 Januari 2025.

Program ini merupakan solusi terhadap masalah limbah rumah tangga dan sanitasi yang seringkali kurang terkelola dengan baik, yang menjadi tantangan utama bagi kehidupan masyarakat.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Thia Rahma Elfariyani (Teknik Kimia) dan Dea Meranda (Teknologi Hasil Pertanian), bersama tim KKN yang terdiri dari Annisa Adelia (Ilmu Tanah), Calista Putri Maharani (Pendidikan Dokter), Devano Ayyodya Telva (Peternakan), M Panca Ramadhan (Hukum), Rahanditto Achmad (Arsitektur), dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dr. Winda Trijayanthi Utama, S.Ked., S.H., M.KK.

Acara yang berlangsung di Balai Desa Kertosari (x) selama 3 hingga 4 jam ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pembuatan karbol sereh wangi dan pelatihan digital marketing bagi ibu rumah tangga, kelompok pemuda, dan pelaku UMKM setempat.

Dalam sesi edukasi, peserta diberikan pemahaman tentang cara membuat karbol dengan bahan dasar minyak sereh, NaOH, dan arpus, sehingga produk ini dapat digunakan sebagai pembersih lantai alami yang lebih terjangkau dibandingkan produk di pasaran.

Karbol sereh wangi yang dihasilkan dari program ini memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan UMKM di Desa Kertosari. Selain harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang baik, produk ini juga menjadi pilihan yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan lokal.

Tim KKN juga memberikan pelatihan digital marketing untuk membantu para pelaku usaha mengembangkan pemasaran produk mereka melalui media sosial dan marketplace. Pelatihan ini mencakup pembuatan platform digital marketing, strategi branding produk, serta pengenalan tren kemasan modern yang sesuai dengan perkembangan pasar.

“Edukasi ini bukan hanya tentang cara membuat karbol, tapi juga untuk menunjukkan bahwa inovasi kecil bisa membawa dampak besar. Dengan biaya rendah, masyarakat bisa mendapatkan produk berkualitas sekaligus membuka peluang usaha baru,” ujar Dea, salah satu mahasiswa KKN yang menginisiasi program ini.

Tim KKN berharap agar program ini dapat berlanjut dan memberi dampak positif bagi masyarakat Desa Kertosari, serta agar produk karbol sereh wangi dapat menguasai pasar yang lebih luas dan menjadi produk unggulan daerah.