Bawa Masa BW Ngotot Pagar Lapangan Way Huwi ,nyaris adu fisik dengan warga

6detik.com, Lampung Selatan- Puluhan orang berada di lapangan sepak bola desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Lamsel, Sabtu pagi, (9/3/2024). Adu mulut dengan warga setempat pun terjadi dan nyaris adu pisik. Pasalnya mereka ngotot mau memasang pagar panel.

“Sekitar jam sembilan pagi ada warga yang laporan ke salah satu aparatur desa, bahwa di lapangan sepak bola banyak orang tak dikenal dengan wajah yang serem-serem diduga preman sekitar 30-50 orang” kata Azan, Sekdes Way Huwi, Sabtu,(9/3/2024)

Aparat desa menanyakan kepada dirinya, ada apa di lapangan kok ramai orang.

“Saya jawab, nah gak tau” jelas Azan

Lalu Sekdes menuju lokasi dan melihat disana sudah ramai sesuai dengan yang disampaikan oleh aparatur desa tersebut.
” Ramai orang baju hitam dengan wajah yang menakutkan sepertinya preman.
Dan disanaa juga ada para pekerja yang sudah mulai menggali lubang untuk penanaman pagar beton yang dikawal oleh orang-orang tak dikenal itu.” Kata Azan.

Menurut Azan, di lokasi warga sempat bersitegang dengan pihak BW karena pihak BW memaksa untuk memagar dan warga tetap menolak agar tidak ada satu pun pagar yang di tanam.
“Saya sempat menyampaikan permintaan kepada pihak BW (Budi-red) bahwa tunggu hari kamis, karena ada undangan dari Polres Lampung Lampung Selatan untuk hadiri FGD di kantor camat terkait permasalahan ini. Tolong hargailah Polres” jelas Azan.

Karena bersitegang akhirnya pihak BW meninggalkan lokasi dan sampai saat ini warga masih berjaga- jaga di sekitar lokasi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya warga desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan melakukan aksi penolakan terkait rencana pemagaran oleh pihak PT BTS (grup Bumi Waras) terhadap lahan kosong yang sudah lama dijadikan fasum oleh warga dan juga menjadi lapangan olahraga.

Pemagaran sudah dilakukan sebagian namun belum berlanjut karena ada penolakan warga setempat

Namun kedepan rencana pemagaran itu masih terus akan dilakukan pihak PT BTS.

Lahan kosong yang konon telah digunakan puluhan tahun oleh masyarakat desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan kini tengah bergejolak dikarenakan lahan itu akan dipagar pihak BTS, anak Perusahaan dari PT. Bumi Waras.

Warga yang menolak atas pemagaran lahan yang sudah lama dijadikan fasum, seperti lapangan sepak bola, volley ball hingga untuk tempat acara warga lainnya, bergerak melakukan demonstrasi ditengah lapangan yang telah berdiri aparat Kepolisian dan TNI.

Muhammad Yani selaku Kepala Desa Way Huwi menjelaskan, bahwa lahan tersebut telah digunakan masyarakat puluhan tahun dan hanya lahan ini satu-satunya milik warga Way Huwi.

“Lahan ini sudah ada sejak jaman Belanda, kata tetua kampung, dan hingga kini digunakan warga. Dan buktikan kebenarannya, buktikan HGB-nya,” katanya, Senin, 4 Maret 2024.

“Saya berharap kepada pemerintah ada penyelesaian, karena lapangan bola ini hana-hananya (satu-satunya) harapan warga,” jelasnya.

Yani juga mengatakan merasa bingung, karena pihak perusahaan mau menutup lapangan dengan pendampingan aparat TNI-Polri.

“Saya merasa bingung, tiba-tiba mereka (Perusahaan) mau menutup lapangan, dan meminta pendampingan dari TNI-Polri,” ungkapnya.

Dilain pihak, Budi Dauli selaku perwakilan dari BTS menjelaskan, Bahwa alas hukum pihaknya untuk melakukan pemagaran adalah HGB No. 370 milik PT.BTS termasuk lapangan.

“Bisa kita jelaskan, bahwa dalam HGB nomor 370 itu termasuk lapangan kita tidak ganggu gugat. Kami disini hanya pemagaran untuk membatasi bahwa itu hak milik BTS,” jelas Budi.

“Cuma kalau masyarakat menuntut itu untuk dijadikan fasum, silahkan mengajukan keatasan, tinggal kesimpulannya seperti apa.” Pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya sekelompok warga desa Way Huwi menggeruduk balai desa setempat
meminta kepada kepala desa Way Huwi untuk bersama warga turun kelapangan berjuang mempertahankan lapangan dan tanah makam tetap dipertahankan sebagai fasum desa Way Huwi.
(iql)

Lahan 4.093 Ha Hendak di Pagar Perusahaan, Ratusan Warga Way Huwi Lakukan Pencegahan

6detik.com, Lampung selatan – Lahan kosong yang konon telah digunakan puluhan tahun oleh masyarakat Kelurahan Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan kini tengah bergejolak atas informasi yang didapat, bahwasannya lahan akan dipagar pihak PTS anak Perusahaan dari PT. Bumi Waras.

Warga yang menolak atas pemagaran lahan yang sudah lama dijadikan fasum, seperti lapangan sepak bola, volley ball hingga untuk tempat acara warga lainnya, bergerak melakukan demonstrasi ditengah lapangan yang telah berdiri aparat Kepolisian dan TNI.

Muhammad Yani selaku Kepala Desa Way Huwi menjelaskan, bahwa lahan tersebut telah digunakan masyarakat puluhan tahun dan hanya lahan ini satu-satunya milik warga Way Huwi.

“Lahan ini sudah ada sejak jaman Belanda, kata tetua kampung, dan hingga kini digunakan warga. Dan buktikan kebenarannya, buktikan HGB-nya,” katanya, Senin, 4 Maret 2024.

Ia juga mengatakan, “Saya berharap kepada pemerintah ada penyelesaian, karna lapangan bola ini hana-hananya (satu-satunya) harapan warga,” jelasnya.

M. Yani juga mengatakan merasa bingung, karna pihak Perusahaan mau menutup lapangan dengan pendampingan aparat TNI-Polri.

“Saya merasa bingung, tiba-tiba mereka (Perusahaan) mau menutup lapangan, dan meminta pendampingan dari TNI-Polri,” ungkapnya.

Dilain pihak, Budi Dauli selaku perwakilan dari PTS menjelaskan, Bahwa dalam HGB No. 370 itu termasuk Kelurahan dan Lapangan.

“Bisa kita jelaskan, bahwa dalam HGB nomor 370 itu termasuk lapangan dan kelurahan dan kita tidak ganggu gugat. Kami disini hanya pemagaran untuk membatasi bahwa itu hak milik PTS,” jelas Budi.

“Cuma kalau masyarakat menuntut itu untuk dijadikan fasum, silahkan mengajukan keatasan, tinggal kesimpulannya seperti apa.” Pungkasnya.

Sekilas Kronologi Tentang Desa Way Huwi

Konon pada jaman dahulu kala daerah Way Huwi dihuni oleh dua kelompok mayoritas suku yaitu suku Lampung dan suku Sunda, hingga terbentuknya Desa Way Huwi secara resmi pada masa penjajahan Belanda yaitu tahun 1937.

Diketahui, Desa Way Huwi merupakan salah satu dari 21 Desa di Wilayah Kecamatan Jati Agung, yang terletak 4 km kearah selatan dari kota kecamatan. Desa Way Huwi mempunyai luas wilayah seluas 4.093 Hektar Desa Way Huwi terletak ditempat strategis karena merupakan jalur perlintasan menuju Kab. Lampung Timur dan Metro.

Selain berbatasan langsung dengan kotamadya Bandar Lampung, desa Way Huwi juga merupakan gerbang menuju Kota Baru, yaitu lokasi pusat pemerintahan propinsi Lampung yang pembangunannya sudah mulai dilaksanakan.

Saat ini sudah 10 orang yang menjabat sebagai Kepala Desa termasuk Muhammad Yani bersama jajaran aparatur desa.(iql)

Pemukiman Umbul Kunci Terdampak Air Limbah TPA Bakung, Sebabkan Banjir dan Kesehatan

6detik.com, Bandar Lampung – Warga disekitar RT 01 lingkungan 03 jalan umbul kunci kelurahan keteguhan, kecamatan teluk betung timur (TBT) , mengeluhkan kiriman air limbah dari TPA Bakung sehingga mengenangi dan mencemari kebun hingga sumur milik warga pemukiman yang tepat berada dibawahnya.

Kirim air tersebut sangat menggangu kenyamanan masyarakat pasalnya air tersebut mambanjiri pemukiman warga sekitar umbul kunci sehingga menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan sekitarnya.

Tampak air keruh kehitaman mengalir dari atas Tempat Pembuangan akhir (TPA) yang mengalir deras ke siring warga,namun meluap hingga masuk ke rumah dan sumur milik warga sekitar, sehingga mencemari lingkungan sekitarnya.

Ibuk Eva warga sekitar yang terkena dampak dari air limbah tersebut keluhkan hal tersebut,iya mengatakan, dampak dari hal tersebut banyak masyarakat sekitar hususnya anak anak hingga kaum lansia yang terserang penyakit diare,nyamuk demam berdarah hingga kerap muncul hewan hewan berbisa seperti ular dan kalajengking.

” Wah mas bahaya sekali mas masyarakat setempat sangat keluhkan atas mengalirnya air limbah sampah ke pemukiman ini ,sampek masuk ke rumah warga sampek sampek sumur sumur milik warga kemasukan juga , termasuk punya saya , apalagi musim hujan kayak begini sampek masuk rumah , masalahnya bukan air sungai ataupun air hujan tapi air limbah , airnya berbau busuk,dan gatal di kulit orang pohon pohon aja mati kena air itu, Untuk itulah, kami warga sekitar berharap kepada pemerintah agar diperbaiki dan dibangunan lebih baik lagi,” jelasnya pada Haluan Lampung Rabu, (20/2/2024).

Ia menambahkan, apabila laporan dari masyarakat tidak ada tindak lanjut maka masyarakat sekitar siap untuk aksi unjuk rasa dan menyuarakan hal tersebut, Sebab di hilir di tempat masyarakat beraktivitas sangat terganggu apalagi sumur saja sampai airnya hitam karena kemasukan air limbah tersebut,dan menimbulkan penyakit.

“Dari pembuangan TPA Bakung harusnya dibuat selokan yang terhubung ke selokan besar yang berada di bawah bukan di endap di sana sehingga meluap dan Karena luapan tersebut Imbas air yang tergenang merembes kemana-mana, dan tumpah ke pemukiman warga,” tambah Eva

Ditempat yang sama Pak Zainal Warga yang rumahnya ikut terdampak banjir mengatakan hal yang sama iya berharap agar , dalam waktu dekat, kalau pun belum dibuat permanen paling tidak atas petugas mengatasi sampah jangan sampai mengenang dan membanjiri pemukiman warga dikarenakan sudah tidak sewajarnya pemukiman warga yang padat seperti itu terkena dampak luapan manjir yang tak biasa ,melainkan banjir dari air penyakit , kiriman dari TPA Bakung yang jelas jelas dari endapan sampah .

” Ya saya berharap kepada pemerintah daerah hususnya bunda Eva supaya ada tanggapan, dan mendengarkan keluhan masyarakat sekitar TPA yang terkena dampak, dikarenakan sangat menggangu kenyamanan masyarakat, maka jika pemerintah tidak merespon hal tersebut masyarakat sekitar yang terkena dampak mau melakukan demonstrasi, dan meminta agar hal tersebut cepat ditangani. Ujar kepada media

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Abah Juli menyampaikan, dirinya sangat mengharapkan agar pemerintah kota bandar Lampung agar pemerintah cepat dan tanggap merespon hal ini dikarenakan sangat membuat efek yang buruk bagi masyarakat sekitar TPA dan menimbulkan penyakit yang membahayakan masyarakat sekitar Umbul Kunci.

” Yah saya dan warga umbul kunci berharap agar pihak pemerintah daerah kota bandar Lampung agar cepat merespon keluhan masyarakat, dikarenakan hal seperti ini sudah sangat lama belum juga mendapatkan respon dari pemerintah, harusnya pemerintah mempunyai solusi untuk masalah tersebut,ya bisa dengan cara membuat aliran dan membuat jalan air agar tidak mengalir je pemukiman penduduk,” jelas Sespuh Umbul Kunci tersebut.pungkas kpd media (iql)

Rakyat Palestina selalu di hati, walikota Bandarlampung berikan bantuan uang Rp 250 juta peduli palestina

6detik.com, BANDAR LAMPUNG – Walikota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana Menyambut Baik Silaturahmi Duta Besar Palestina Untuk Indonesia Diruang Rapat Walikota, pada Senin (11/12/2023) sekira pukul 15.00 wib.

Walikota Bandarlampung Hj.Eva Dwiana mengatakan, Mewakili masyarakat kota Bandarlampung menyatakan rasa duka yang mendalam seraya berdoa semoga Penderitaan Warga Palestina segera berakhir.
Rakyat Palestina selalu di hati kami dan akan selalu ada di dalam doa-doa kami dan tidak akan pernah berhenti untuk mendukung kemerdekaan Palestina, ucapnya.

Hj.Eva Dwiana berharap dengan segala upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Palestina serta dukungan dari dunia internasional, kemerdekaan Palestina akan cepat terwujud.

“Ditambahkannya, semoga rakyat palestina bisa kembali aman dan kembali hidup nyaman, Dalam kegiatan acara silaturahmi ini, Pemda Bandarlampung memberikan Bantuan uang tunai sebesar Rp 250 juta untuk Palestina”

Pada acara silaturahmi, turut dihadiri Sekretaris Daerah kota Bandarlampung, Asisten, Kaban Kesbangpol, BPKAD, Plt. Kadis Sosial, Plt. Kadis Kominfo dan Kabag Kesra serta Jajaran dan rombongan Duta besar Palestina untuk Indonesia,(iql)